Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 96: Menyebut-nyebut Kejelekan Orang yang Telah Meninggal Dunia

Posted by Unknown on Senin, 29 April 2013





(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Ibnu Abbas yang tersebut pada '65 AT-TAFSIR/ASYSYUARA'/1-BAB'.")



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 96: Menyebut-nyebut Kejelekan Orang yang Telah Meninggal Dunia

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 94: Mengenai Kubur Nabi, Abu Bakar, dan Umar

Posted by Unknown





694. Sufyan an Tammar mengatakan bahwa ia melihat kuburan Nabi صلی الله عليه وسلم agak ditinggikan sedikit.

695. Urwah berkata, "Ketika dinding kamar Aisyah roboh sehingga menutup kubur mereka (Nabi, Abu Bakar, dan Umar) pada zaman pemerintahan al-Walid bin Abdul Malik, orang-orang mulai membangunkannya kembali. Tiba-tiba tampaklah oleh mereka suatu jejak tapak kaki. Mereka terperanjat ketakutan dan mereka mengira yang tampak itu adalah jejak kaki Nabi. Mereka tidak mendapatkan seorang pun yang dapat menerangkan kaki siapa sebenarnya yang tampak itu. Sehingga, Urwah berkata, 'Bukan, demi Allah, yang tampak itu bukan kaki Nabi. Itu tiada lain kecuali kaki Umar."


696. Aisyah
رضي الله عنها mengatakan bahwa ia memberikan wasiat kepada Abdullah ibnuz Zubair, "Janganlah kamu memakamkan aku bersama beliau-beliau (yakni Nabi, Abu Bakar, dan Umar). Tetapi, makamkanlah aku bersama sahabat-sahabat wanitaku (yakni para istri Nabi ) di Baqi'. Aku sama sekali tidak ingin dianggap sebagai orang suci karena dimakamkan bersama dengan beliau-beliau itu."



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 94: Mengenai Kubur Nabi, Abu Bakar, dan Umar

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 95: Larangan Mencaci Maki Orang-orang yang Telah Meninggal Dunia

Posted by Unknown





697. Aisyah رضي الله عنها mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Janganlah kamu mencaci maki orang-orang yang telah meninggal dunia. Karena, sesungguhnya mereka telah sampai pada apa yang mereka dahulukan (amalkan, baik atau buruk)."



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 95: Larangan Mencaci Maki Orang-orang yang Telah Meninggal Dunia

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 92: Mati Pada Hari Senin

Posted by Unknown





692. Aisyah رضي الله عنها berkata, "Aku masuk ke rumah Abu Bakar,[73] lalu dia bertanya, 'Berapa helai engkau mengafani Nabi?' Aku menjawab, 'Tiga helai kain (Yaman 2/75) putih halus dari benang. Tidak termasuk baju dam sorban.' Abu Bakar bertanya, 'Kapan beliau meninggal?' Aku menjawab, 'Hari Senin.' Abu Bakar berkata, 'Aku berharap (mudah-mudahan) mulai sekarang sampai malam nanti (aku meninggal dunia).' Dia melihat kepada kain yang telah dilumuri dengan za'faran yang digunakan untuk merawatnya. Dia berkata, 'Cucilah kainku ini dan tambah dua helai lagi untuk kafanku.' Aku berkata, 'Kain ini telah usang.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya orang yang hidup lebih berhak terhadap pakaian yang baru daripada orang mati. Kain itu hanya untuk sementara.' Pada malam Selasa dia wafat, dan dikebumikan sebelum subuh."



[73] Ayahnya sendiri, ketika sakit yang membawa kematiannya. Abu Nu'aim menambahkan dalam al-Mustakhraj dari jalan ini, "Lalu aku melihat tanda kematian padanya, maka aku berkata, 'Haij haij'. Barangsiapa yang air matanya selalu membuatnya puas, maka pada suatu kali ia akan dipancarkan." Kemudian Abu Bakar berkata, "Janganlah engkau berkata begitu, tetapi katakan, 'Telah datang sakaratul-maut dengan benar.'" Lalu Abu Bakar bertanya, "Hari apakah?" Tambahan ini diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad sendirian, dan perkataan Aisyah, "Haij", adalah bunyi tangisnya.
 

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 92: Mati Pada Hari Senin

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 93: Meninggal Dunia Dengan Mendadak

Posted by Unknown





693. Aisyah رضي الله عنها mengatakan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi, "Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia dengan mendadak. Aku menduga seandainya ia berkata, niscaya ia bersedekah. Apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya?" Beliau bersabda, "Ya, (bersedekahlah untuknya 3/393)."



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 93: Meninggal Dunia Dengan Mendadak

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 90: Mengenai Anak-Anak Kaum Muslimin

Posted by Unknown





Abu Hurairah رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Barangsiapa yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya yang belum mencapai waktu balig, maka anak itu menjadi penghalang baginya dari neraka, atau dia akan masuk surga."[72]

690. Al-Bara' رضي الله عنه berkata, "Ketika Ibrahim meninggal, Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya Ibrahim mempunyai orang yang menyusuinya di surga.'"



[72] Al-Hafizh berkata, "Aku tidak mendapatinya maushul dari hadits Abu Hurairah dari jalan ini." Kemudian al-Hafizh membawakan hadits yang mirip dengannya sebagai riwayat Muslim dan lainnya. Yang paling dekat kepadanya ialah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad (2/510) darinya secara marfu dengan lafal, "Tidak ada orang muslim yang kematian anak tiga orang yang belum dewasa, melainkan Allah akan memasukkan mereka dan dia ke dalam surga berkat rahmat-Nya."

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 90: Mengenai Anak-Anak Kaum Muslimin

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 91: Mengenai Anak-Anak Kaum Musyrikin

Posted by Unknown





691. Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata, "Rasulullah ditanya tentang anak-anak musyrik, lalu beliau bersabda, 'Ketika Allah menciptakan mereka, Dia lebih mengetahui tentang apa yang mereka kerjakan.'"



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 91: Mengenai Anak-Anak Kaum Musyrikin

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 89: Ucapan Mayat di Keranda Sebelum Dikubur

Posted by Unknown





(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatlm dengan isnadnya hadits Abu Sa'id al-Khudri yang tercantum pada nomor 661.")



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 89: Ucapan Mayat di Keranda Sebelum Dikubur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 88: Diperlihatkan kepada Mayat Tempat yang Akan Dimasukinya Nanti pada Waktu Pagi dan Petang

Posted by Unknown




689. Abdullah bin Umar رضي الله عنه mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya salah seorang di antaramu apabila sudah meninggal dunia, maka akan ditampakkan tempat duduknya (tempat tinggalnya yang akan ditempati pada hari kiamat) pada waktu pagi dan sore. Jika ia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan tempat duduknya dari penghuni surga. Dan, jika termasuk calon penghuni neraka, maka ditampakkan tempat duduknya dari penghuni neraka. Lalu dikatakan, 'Inilah tempat dudukmu (tempat tinggalmu) sehingga Allah membangkitkan kamu pada hari kiamat.'"[71]




[71] Dan lafal Muslim berbunyi, "Inilah tempat dudukmu (tempat tinggalmu) yang kamu akan dibangkitkan untuk menempatinya pada hari kiamat "
 

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 88: Diperlihatkan kepada Mayat Tempat yang Akan Dimasukinya Nanti pada Waktu Pagi dan Petang

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 86: Mohon Perlindungan dari Siksa Kubur

Posted by Unknown


 

686. Abu Ayyub berkata, "Nabi keluar, sedang matahari telah terbenam. Lalu, beliau mendengar suara, dan beliau bersabda, 'Orang-orang Yahudi sedang disiksa dalam kuburnya.'"


687. Musa bin Uqbah berkata, "Aku diberitahu oleh (Ummu Khalid 7/158) anak wanita Khalid bin Said bin Ash (Musa berkata, "Aku tidak mendengar seorang pun mendengar dari Nabi selain dia) bahwa putri Khalid itu mendengar Nabi memohon perlindungan dari siksa kubur."

688. Abu Hurairah berkata, "Nabi selalu berdoa:


'Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabil qabri wamin 'adzaabinnaari wamin fitnatil mahyaa wal mamaati wamin fitnatil masiihid dajjaali' 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih Dajjal'."



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 86: Mohon Perlindungan dari Siksa Kubur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 87: Siksa Kubur karena Menggunjing dan Kencing

Posted by Unknown





(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ibnu Abbas yang tercantum pada nomor 131 di muka.")



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 87: Siksa Kubur karena Menggunjing dan Kencing

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 85: Keterangan-keterangan yang Ada Hubungannya dengan Siksa Kubur

Posted by Unknown





Firman Allah Ta'ala, "Orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluarkanlah nyawamu!' Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan." (al-An'aam: 93)

"Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar." (at-Taubah: 101)

"Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang. Pada hari terjadinya kiamat, dikatakan kepada malaikat, 'Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.'" (al-Mu'min: 45-46)

685. Bara' bin Azib رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang mukmin didudukkan di dalam kuburnya, maka ia didatangi (malaikat). Ia bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Maka, itulah firman Allah, 'yutsabbitul-laahul-ladziina aamanuu bilqaulits-tsaabiti' 'Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang teguh'." (Ayat ini turun mengenai azab kubur).



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 85: Keterangan-keterangan yang Ada Hubungannya dengan Siksa Kubur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 83: Tidak Disukai Shalat atas Orang-Orang Munafik dan Beristighfar untuk Orang-orang Musyrik

Posted by Unknown





Diriwayatkan oleh Ibnu Umar dari Nabi صلی الله عليه وسلم[68]

682. Umar ibnul Khaththab رضي الله عنه berkata, "Ketika Abdullah bin Ubay bin Salul[69] meninggal, Rasulullah diminta datang untuk menshalati jenazahnya. Ketika Rasulullah berdiri untuk shalat, aku melompat kepada beliau dan berkata, 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau shalat untuk anak si Ubay itu, padahal pada hari ini dan hari ini dia mengatakan begini dan begitu?' Lalu aku sebutkan kepada beliau semua perkara nya itu. Rasulullah tersenyum dan bersabda, 'Hai Umar, biarkanlah aku.' Setelah berulang-ulang aku mengatakan, maka beliau bersabda, 'Sesungguhnya aku boleh memilih, maka aku telah memilih. Sekiranya aku tahu, kalau aku mohonkan ampunan baginya lebih dari tujuh kali, niscaya dia akan diampuni, tentu aku akan menambahnya.'" Umar berkata, "Kemudian Rasulullah menshalati jenazah Abdullah bin Ubay, lalu salam. Tetapi, tidak beberapa lama sesudah itu, turunlah ayat 84 surah at-Taubah (Bara'ah), 'walaa tushalli 'alaa ahadin minhum maata abadan walaa taqum 'alaa qabrihi innahum kafaruu billaahi warasuulihi wamaatuu wahum faasiquun' 'janganlah kamu sekali-kali menshalati (jenazah) orang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.' Umar berkata, "Maka, aku merasa heran sesudah turunnya ayat itu, mengapa aku begitu berani kepada Rasulullah pada hari itu. Allah lebih mengetahui."



[68] Menunjuk kepada hadits Ibnu Umar yang telah disebutkan secara maushul pada nomor 642 di muka.

[69] Abdullah bin Ubay bin Salul di sini menggunakan huruf alif (Ibnu) untuk Ibnu Salul, sebagai sifat bagi Abdullah, karena Salul itu adalah ibunya.
[69] Abdullah bin Ubay bin Salul di sini menggunakan huruf alif (Ibnu) untuk Ibnu Salul, sebagai sifat bagi Abdullah, karena Salul itu adalah ibunya.

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 83: Tidak Disukai Shalat atas Orang-Orang Munafik dan Beristighfar untuk Orang-orang Musyrik

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 84: Pujian atau Celaan Orang terhadap Mayat

Posted by Unknown





683. Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, "Orang-orang melewati jenazah (di hadapan Nabi 3/148), lalu mereka memujinya dengan kebaikan.[70] Lantas Nabi bersabda, 'Pasti.' Kemudian mereka melewati jenazah lain, tapi mereka mengucapkan keburukan atasnya. Maka, beliau bersabda, 'Pastilah.' Kemudian Umar ibnul Khaththab bertanya kepada beliau, 'Apakah yang pasti itu?' Beliau menjawab, 'Ini kamu puji dengan kebaikan, maka pastilah surga baginya. Sedangkan, ini yang kamu katakan buruk atasnya, maka pastilah neraka baginya. Kalian adalah saksi Allah di bumi.' (Dan dalam satu riwayat: kesaksian orang-orang yang beriman)."


684. Abul Aswad berkata, "Aku datang di Madinah dan di situ sedang terjangkit penyakit yang mengenai orang banyak. Aku lalu duduk di dekat Umar ibnul Khaththab. Kemudian ada jenazah lewat, lalu jenazah itu dipuji. Umar berkata, "Pastilah." Kemudian Abul Aswad bertanya kepada Umar ibnul Khaththab, "Wahai Amirul Mu'minin, apa yang pasti?" Umar ibnul Khaththab berkata, "Aku mengatakan sebagaimana yang di katakan Nabi yang bersabda, 'Muslim mana pun yang disaksikan oleh empat orang bahwa dia baik, maka Allah memasukkannya ke surga.' Kami bertanya, 'Tiga orang?' Beliau menjawab, 'Ya, tiga orang.' Kami bertanya, 'Dua orang?' Beliau menjawab, 'Ya, dua orang.' Kemudian kami tidak menanyakan tentang seorang."



[70] Perkataan "atsnaa" bisa digunakan untuk memuji kebaikan dan bisa digunakan untuk mencela kejelekan. Lihat kamus al-Mishbahul Munir.

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 84: Pujian atau Celaan Orang terhadap Mayat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 82: Mengenai Orang yang Bunuh Diri

Posted by Unknown





xxx 


More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 82: Mengenai Orang yang Bunuh Diri

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 80: Meletakkan Pelepah di Atas Kubur

Posted by Unknown





Buraidah al Aslami berpesan agar diletakkan dua batang pelepah kurma di dalam kuburnya.[63]

Ibnu Umar رضي الله عنه melihat tenda di atas kubur Abdur Rahman, lalu ia berkata, "Buanglah dia wahai anak muda, karena sesungguhnya dia akan dinaungi oleh amalnya."[64]

Kharijah bin Zaid berkata, "Kami, anak-anak muda pada zaman Utsman bin Affan memiliki rasa percaya diri yang besar. Orang yang paling hebat di antara kami ialah yang dapat melompati kubur Utsman bin Mazh'un sehingga dapat melintasinya."[65]

Utsman bin Hakim berkata, "Kharijah menggandeng tanganku, lalu mendudukkan aku di atas kubur."[66] Ia memberitahukan kepadaku dari pamannya, Zaid bin Tsabit, ia berkata, "Yang demikian itu tidak disukai bagi orang yang mengada adakan demikian."


Nafi' berkata, "Ibnu Umar pernah duduk di atas kubur."
[67]



[63] Di-maushul-kan oleh Ibnu Sa'ad dengan sanad sahih darinya, sebagaimana aku sebutkan di dalam Ahkamul Janaiz (hlm. 203). Atsar ini sebagai penjelasan bahwa tidak terdapat dalil untuk menaruh pelepah di atas kubur. Silakan periksa, karena masalah ini penting.

[64] Di-maushul-kan oleh Ibnu Sa'ad pula.

[65] Di-maushul-kan oleh penyusun dalam at-Tarikhush Shaghir hlm. 23 dengan sanad hasan.
[66] Atsar ini bertentangan dengan sabda Nabi, "'Laa tajlisuu 'alal-qubuur' 'Janganlah kamu duduk di atas kubur'." Diriwayatkan oleh Muslim. Tampaknya hadits ini tidak sampai kepada Kharijah dan Ibnu Umar. Lihatlah masalah ini dengan dalil-dalilnya di dalam buku Ahkamul Janaiz (hlm. 209-210).
[67] Di-maushul-kan oleh Thahawi. Atsar ini dan yang sebelumnya bertentangan dengan hadits-hadits yang dengan jelas melarangnya. Silakan baca buku Ahkamul Janaiz halaman 208-209.

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 80: Meletakkan Pelepah di Atas Kubur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 81: Nasihat Orang yang Menyampaikan Petuah di Kubur Sedang Kawan-kawannya Duduk di Sekelilingnya

Posted by Unknown





681. Ali رضي الله عنه berkata, "Kami berada pada suatu jenazah di tanah pekuburuan Gharqad. Kemudian Nabi datang kepada kami, lalu beliau duduk dan kami pun duduk di sekitar beliau. Beliau membawa tongkat panjang (dalam satu riwayat: ranting pohon 7/212) lalu memukul-mukulkannya (ke tanah 6/85) kemudian bersabda, 'Tidak ada seorang pun di antara kamu, tidak ada jiwa yang diciptakan, kecuali telah ditulis tempatnya di surga atau neraka, kecuali telah ditulis celaka atau bahagia.' Seseorang berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya kita berserah diri saja atas catatan kita dan meninggalkan amal? Karena barangsiapa di antara kita yang termasuk ahli kebahagiaan, maka ia akan mengerjakan amal ahli kebahagiaan. Sedangkan, orang yang termasuk ahli celaka, maka akan mengerjakan perbuatan orang-orang yang celaka?' Beliau bersabda, 'Jangan, (beramallah, karena masing-masing akan dimudahkan kepada sesuatu yang untuk itu ia diciptakan 6/86). Adapun yang ahli bahagia, mereka akan dimudahkan untuk melakukan amal ahli bahagia. Orang yang ahli celaka, maka akan dimudahkan kepada amalan orang yang celaka.' Kemudian beliau membaca ayat, 'fa ammaaa man a'thaa wattaqaa' 'Adapun yang mendermakan dan bertakwa'."



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 81: Nasihat Orang yang Menyampaikan Petuah di Kubur Sedang Kawan-kawannya Duduk di Sekelilingnya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 79: Jika Orang Musyrik Mengucapkan, "Laa Ilaaha Illallaah", Ketika Akan Meninggal Dunia

Posted by Unknown





680. Sa'id bin Musayyib dari ayah berkata, "Ketika Abu Thalib hampir meninggal dunia, Rasulullah berkunjung kepadanya. Disitu beliau berjumpa dengan Abu Jahal bin Hisyam dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah. Rasulullah bersabda kepada Abu Thalib, 'Wahai pamanku, ucapkanlah, 'Laa ilaaha illallaah.' Suatu kalimat yang dengannya aku bersaksi (dalam satu riwayat: berargumentasi 5/208) untukmu di sisi Allah.' Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah berkata, 'Wahai Abu Thalib, apakah kamu benci terhadap agama Abdul Muthalib?' Rasulullah senantiasa menawarkan kalimat itu kepada Abu Thalib, namun kedua orang itu mengulangi kata-katanya itu. Sehingga, Abu Thalib mengucapkan kalimat yang terakhir bahwa ia tetap mengikuti agama Abdul Muthalib dan enggan untuk mengucapkan laa ilaaha illallaah. Lalu Rasulullah bersabda, 'Demi Allah, aku akan memohonkan ampunan untukmu, selama aku tidak dilarang.' Maka, Allah Ta'ala menurunkan ayat 112 surah at-Taubah, 'maa kaana linnabiyyi wal-ladziina aamanuu an yastaghfiruu lil-musyrikiina walau kaanuu ulii qurbaa min ba'di maa tabayyana lahum annamun ashhaabul jahiim' 'Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam.' Allah menurunkan ayat itu mengenai Abu Thalib, seraya berfirman kepada Rasul-Nya, 'innaka laa tahdii man ahbabta walaakinnallaaha yahdii man yasyaa' 'Sesungguhnya engkau tidak akan dapat memberikan petunjuk (hidayah/taufik untuk menjadikan hati mau menerima ajaran) kepada orang yang engkau cintai. Tetapi, Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki Nya'."(6/18)."



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 79: Jika Orang Musyrik Mengucapkan, "Laa Ilaaha Illallaah", Ketika Akan Meninggal Dunia

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 77: Liang Lahad dan Belahan Tanah dalam Kubur

Posted by Unknown





(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Jabir yang tercantum pada nomor 672 di muka.")



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 77: Liang Lahad dan Belahan Tanah dalam Kubur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 78: Jika Seorang Anak Masuk Islam Lalu Meninggal Dunia, Apakah Dishalati Jenazahnya? Apakah kepada Anak Perlu Ditawarkan untuk Masuk Islam ?

Posted by Unknown



Al-Hasan, Syuraih, Ibrahim, dan Qatadah berkata, "Apabila salah satu dari keduanya (ayah dan ibu), maka si anak mengikuti yang muslim."[59]

Ibnu Abbas رضي الله عنه bersama ibunya dari kalangan orang-orang lemah (tertindas), dan tidak bersama ayahnya mengikuti agama kaumnya.[60] Ia berkata, "Islam itu tinggi dan tidak dapat diungguli."[61]

676. Anas رضي الله عنه berkata, "Ada seorang Yahudi melayani Nabi, kemudian ia jatuh sakit. Maka, Nabi datang menjenguknya, duduk di dekat kepalanya seraya bersabda kepadanya, 'Masuk Islamlah.' Lalu, ia melihat ayahnya yang ada di sisinya. Ayahnya berkata kepadanya, 'Taatilah Abul Qasim صلی الله عليه وسلم' Lalu ia masuk Islam, kemudian Nabi keluar seraya mengucapkan, 'Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan ia dari neraka.'"


677. Ibnu Abbas berkata, "Aku dan ibuku itu termasuk golongan yang lemah. Aku adalah dari golongan anak-anak dan ibuku dari golongan kaum wanita."


678. Ibnu Syihab berkata, "Setiap anak yang dilahirkan lalu meninggal dunia, maka harus dishalati, sekalipun ia belum tampak berperilaku lurus.
[62] Karena anak itu sewaktu dilahirkan atas dasar fitrah Islam. Hal ini bisa terjadi karena kedua orang tuanya beragama Islam atau ayahnya saja, sekalipun ibunya tidak beragama Islam. Apabila si anak dilahirkan dalam keadaan bergerak-gerak dan bersuara (lalu meninggal dunia), maka ia harus dishalati. Jika tidak tampak gerakannya dan tidak terdengar suaranya, maka tidak perlu dishalati, karena anak itu termasuk gugur.


Sesungguhnya Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi bersabda, "Tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali dilahirkan atas kesucian. Dua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang itu dilahirkan dengan lengkap. Apakah kamu melihat binatang lahir dengan terputus (hidung, telinga, dan sebagainya)?" Kemudian Abu Hurairah membaca ayat, 'fithratallaahil-latii fatharannaasa 'alaihaa' 'Fitrah Allah yang Dia menciptakan manusia menurut fitrah itu'."


679. Abu Hurairah
رضي الله عنه mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali dilahirkan atas kesucian. Maka, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana binatang itu dilahirkan dengan lengkap, apakah kamu melihat binatang lahir dengan terputus (hidung, telinga, dan sebagainya)?" Kemudian Abu Hurairah membaca ayat, 'fithratallaahil-latii fatharannaasa 'alaihaa laa tabdiila likhalqillaahi dzaalikad-diinul qayyimu' 'Fitrah Allah yang Dia menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus'."




[59] Atsar al-Hasan dan Syuraih diriwayatkan oleh Baihaqi dengan dua sanad yang sahih. Sedangkan, atsar Ibrahim dan Qatadah di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq dengan dua sanad yang sahih pula.

[60] Di-maushul-kan oleh Imam Bukhari dalam hadits di bawah di dalam bab ini.

[61] Ibnu Hazm menyebutkannya dalam al Muhalla dari jalan Hammad bin Zaid dari Ayyub, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan secara marfu dari hadits Aidz bin Amr al-Madani, diriwayatkan oleh ar-Ruyani dan lainnya dengan sanad hasan sebagaimana dikatakan oleh al-Hafizh, dan telah aku takhrij dalam Irwa-ul Ghalil (1255).

[62] Karena ibunya kafir atau pezina.
 

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 78: Jika Seorang Anak Masuk Islam Lalu Meninggal Dunia, Apakah Dishalati Jenazahnya? Apakah kepada Anak Perlu Ditawarkan untuk Masuk Islam ?

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 76: Apakah Boleh Mayat Dikeluarkan dari Kuburan Atau Lahadnya karena Suatu Sebab?

Posted by Unknown





674. Jabir bin Abdullah رضي الله عنه berkata, "Rasulullah mendatangi makam Abdullah bin Ubay sesudah dimasukkan ke dalam lubangnya. Kemudian beliau menyuruh supaya diangkat sebentar dari kuburnya, lalu dikeluarkanlah ia. Setelah itu beliau meletakkannya di atas kedua lutut beliau dan meniupkan ludah beliau pada tubuh Abdullah bin Ubay. Lalu Rasulullah mengenakan gamis beliau pada tubuh Abdullah bin Ubay. Maka, Allahlah yang lebih mengetahui. Abdullah bin Ubay pernah memberikan gamis kepada Abbas. Sufyan berkata, "Abu Hurairah[58] berkata, 'Rasulullah memiliki dua buah gamis. Lalu, anak Abdullah bin Ubay berkata, 'Wahai Rasulullah, kenakanlah gamismu yang menempel pada kulit engkau itu kepada ayahku.'" Sufyan berkata, "Maka, orang-orang mengetahui bahwa Nabi mengenakan gamisnya kepada Abdullah bin Ubay sebagai balasan terhadapnya yang dahulu pernah memberikan gamis kepada Abbas."


675. Jabir bin Abdullah
رضي الله عنه berkata, "Ketika Perang Uhud terjadi, aku dipanggil oleh ayahku pada waktu malam hari, kemudian dia berkata, 'Aku tidak melihat diriku melainkan akan terbunuh dalam peperangan ini, yaitu sebagai orang yang pertama-tama terbunuh di kalangan sahabat-sahabat Nabi. Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang dapat kutinggalkan sepeninggalku nanti yang lebih mulia untukmu selain dari Rasulullah. Karena aku mempunyai utang, maka lunasilah semua utangku dan berwasiatlah yang baik-baik kepada saudara-saudara wanitamu.' Pada keesokan harinya, ayahnya adalah orang yang pertama kali terbunuh. Kemudian ia dimakamkan bersama orang lain dalam satu kubur. Setelah agak lama berjalan, hatiku terasa tidak enak dan gelisah, karena ayahku dimakamkan menjadi satu kubur dengan orang lain. Maka, mayat ayahku aku keluarkan dari kuburnya sesudah dimakamkan selama enam bulan. Setelah kukeluarkan, ternyata keadaan ayahku seperti pada hari sewaktu kuletakkan di kubur dalam waktu sebentar saja, selain sedikit perubahan pada telinganya (kemudian kutaruh dalam suatu kubur tersendiri)."



[58] Demikianlah yang tersebut dalam sebagian riwayat kitab ini, dan ini adalah perubahan tulisan, yang benar adalah "Abu Harun" yang namanya menurut keterangan yang akurat adalah Isa bin Abu Musa, salah seorang tabi'ut tabi'in. Dengan demikian, haditsnya mu'dhal. Demikian keterangan al-Fath.

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 76: Apakah Boleh Mayat Dikeluarkan dari Kuburan Atau Lahadnya karena Suatu Sebab?

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 75: Rumput Idzkhir dan Hasyisy dalam Kubur

Posted by Unknown





(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Ibnu Abbas yang tersebut pada '28-JAZAAUL MUHSHAR / 9 - BAB'.")

Abu Hurairah رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "(Rumput-rumput itu) untuk kubur-kubur kita dan rumah-rumah kita."[55]

Shafiyah binti Syaibah berkata, "Aku mendengar hal seperti itu dari Nabi."[56]

Mujahid berkata dari Atha' dari Ibnu Abbas رضي الله عنه, "(Rumput itu) untuk tukang besi dan rumah mereka."[57]



[55] Ini adalah bagian dari hadits yang panjang yang diriwayatkan secara maushul pada AL-'ILM nomor 76.
[56] Diriwayatkan dengan isnad yang mu'allaq oleh penyusun (Imam Bukhari), dan diriwayatkan secara maushul oleh Ibnu Majah dengan isnad hasan. Riwayat ini menunjukkan bahwa Shafiyah binti Syaibah mendengar dari Nabi. Akan tetapi, hal ini disangkal oleh Daruquthni, namun yang lebih kuat ialah yang menetapkan adanya pendengar Shafiyah dari Nabi ini mengenai hadits ini. Terdapat hadits lain yang menerangkan bahwa Shafiyah melihat Nabi pada tahun pembebasan kota Mekah. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya dengan isnad hasan juga.

[57] Di-maushul-kan oleh penyusun pada "28-JAZAAUL MUHSHAR/9-BAB". Hadits ini dihukumi marfu (marfu; hukman) sebagaimana tampak dari konteksnya di sana.

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 75: Rumput Idzkhir dan Hasyisy dalam Kubur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 74: Orang Yang Didahulukan Dimasukkan ke Liang Lahad

Posted by Unknown





Lubang itu disebut lahd 'liang landak', karena ia berada di suatu sisi. Setiap orang yang menyimpang disebut mulhid. Kata "multahadan" berarti ma'dilan 'hal menyimpang', dan kalau lurus disebut dharih 'kuburan'.

(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Jabir tadi.")



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 74: Orang Yang Didahulukan Dimasukkan ke Liang Lahad

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 72: Memakamkan Dua atau Tiga Orang dalam Satu Kubur

Posted by Unknown





(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Jabir yang tercantum pada nomor 672 di muka.")



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 72: Memakamkan Dua atau Tiga Orang dalam Satu Kubur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 73: Orang yang Berpendapat bahwa Orang yang Mati Syahid Tidak Usah Dimandikan

Posted by Unknown





(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Jabir di muka.")



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 73: Orang yang Berpendapat bahwa Orang yang Mati Syahid Tidak Usah Dimandikan

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 71: Shalat atas Orang yang Mati Syahid

Posted by Unknown





672. Jabir bin Abdullah رضي الله عنه berkata, "Rasulullah mengumpulkan antara dua orang laki-laki yang terbunuh dalam Perang Uhud dalam satu helai kain. Kemudian beliau bersabda, 'Siapakah yang lebih banyak mengambil (hafal) Al-Qur'an?' Ketika ditunjukkan kepada salah satunya, maka beliau mendahulukannya ke dalam liang kubur (sebelum yang satunya. Jabir berkata, 'Maka, ayah dan paman dikafani dengan selembar kain bergaris' 2/94) dan beliau bersabda, 'Aku akan menjadi saksi bagi mereka pada hari kiamat nanti.' Beliau menyuruh untuk menguburkan mereka dengan darah mereka tanpa dimandikan (Dan dalam satu riwayat, kuburkanlah mereka dengan darah mereka.' Beliau tidak memandikan mereka) dan tidak pula mereka dishalati."


673. Uqbah bin Amir mengatakan bahwa Nabi
صلی الله عليه وسلم pada suatu hari keluar. Lalu, beliau menshalati orang-orang yang gugur pada Perang Uhud seperti shalat beliau atas mayat biasa (setelah delapan tahun, seperti orang yang sedang berpamitan kepada orang-orang yang hidup dan orang-orang yang sudah meninggal 5/29). Kemudian beliau pergi (dan dalam satu riwayat: naik) ke mimbar dan bersabda, "Sesungguhnya aku adalah orang yang terdepan di antaramu dan aku menjadi saksi atasmu, (dan yang dijanjikan untukmu adalah telaga). Demi Allah, sungguh aku melihat telagaku sekarang dari tempatku ini. Sungguh aku diberi kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengkhawatirkan kamu akan menyekutukan Allah sesudahku nanti. Tetapi, aku mengkhawatirkan kemewahan duniawi atas kamu di mana kamu akan berlomba-lomba terhadapnya." Uqbah berkata, "Maka, itu adalah pemandangan terakhir yang melihat Rasulullah."



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 71: Shalat atas Orang yang Mati Syahid

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 70: Orang yang Masuk ke Dalam Kubur Wanita

Posted by Unknown





(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Anas yang tertera pada nomor 647.")



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 70: Orang yang Masuk ke Dalam Kubur Wanita

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 68: Memakamkan Jenazah pada Malam Hari

Posted by Unknown





Abu Bakar رضي الله عنه dimakamkan pada malam hari.[53]



[53] Akan disebutkan secara maushul dengan lafal yang mirip dengan itu pada "94 - BAB".
 

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 68: Memakamkan Jenazah pada Malam Hari

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 69: Mendirikan Masjid di Atas Kubur

Posted by Unknown





671. Aisyah رضي الله عنها berkata, "Ketika Nabi sakit (yakni yang menyebabkan kematian beliau), ada sebagian di antara istri beliau menyebut-nyebut perihal gereja yang pernah mereka lihat di negeri Habasyah yang diberi nama gereja Mariyah. Ummu Salamah dan Ummu Habibah pernah datang ke negeri Habasyah. Kemudian mereka menceritakan keindahannya dan beberapa lukisan (patung) yang ada di gereja itu. Setelah mendengar uraian itu, beliau mengangkat kepalanya, lalu bersabda, "(Sesungguhnya 4/245) mereka itu, jika ada orang yang saleh di antara mereka meninggal dunia, mereka mendirikan masjid (tempat ibadah) di atas kuburnya. Lalu, mereka membuat berbagai lukisan dalam masjid itu. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah (pada hari kiamat)."[54]



[54] Dalam bab ini terdapat hadits lain dari Aisyah yang baru saja disebutkan di muka pada nomor 667.
 

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 69: Mendirikan Masjid di Atas Kubur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 67: Orang yang Ingin Dimakamkan di Bumi yang Disucikan (Mekah, Madinah, Baitul Maqdis) atau yang Semacamnya

Posted by Unknown





670. Abu Hurairah رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Malaikat pencabut nyawa diutus kepada Musa عليه السلام. Ketika malaikat itu sampai kepada Musa, maka Musa memukulnya dengan keras.[52] Lalu, malaikat itu kembali menghadap Tuhan dan berkata, 'Engkau mengutusku kepada hamba yang tidak menginginkan kematian.' Kemudian Allah mengembalikannya seraya berfirman, 'Kembalilah dan katakan kepadanya agar ia meletakkan tangannya di punggung sapi jantan. Maka, baginya satu tahun pada setiap bulu yang tertutup oleh tangannya.' Musa bertanya, 'Wahai Tuhan, kemudian apa?' Allah berfirman, 'Kemudian meninggal dunia.' Musa berkata, 'Sekarang?' Lalu dia memohon kepada Allah ta'ala untuk mendekatkannya dari tanah suci sejauh sepelemparan batu. Seandainya aku (Rasulullah) di sana, niscaya aku tunjukkan kuburannya, di samping jalan pada (dan dalam satu riwayat: di bawah) onggokan pasir merah."



[52] Dalam riwayat Ahmad dari jalan lain dari Abu Hurairah secara marfu dengan lafal, "Adalah malaikat maut datang kepada manusia dengan terang-terangan, lalu dia datang kepada Musa. Kemudian Musa mencukil kedua matanya." Sanadnya sahih, dan al-Hafizh adz-Dzahabi menisbatkan hadits ini di dalam al-Ulwu (hlm. 16-17, Manar) kepada Muttafaq'alaihi, dan ini adalah kekeliruan yang telah aku ingatkan mengenai hal ini di dalam bukuku Mukhtasharal Ulwi, hadits nomor 13. Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan untuk menerbitkannya.

More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 67: Orang yang Ingin Dimakamkan di Bumi yang Disucikan (Mekah, Madinah, Baitul Maqdis) atau yang Semacamnya