Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 221. Membuat Mimbar

Posted by Unknown on Selasa, 07 Mei 2013



أَبُو حَازِمِ بْنُ دِينَارٍ أَنَّ رِجَالًا أَتَوْا سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ السَّاعِدِيَّ وَقَدْ امْتَرَوْا فِي الْمِنْبَرِ مِمَّ عُودُهُ فَسَأَلُوهُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْرِفُ مِمَّا هُوَ وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ أَوَّلَ يَوْمٍ وُضِعَ وَأَوَّلَ يَوْمٍ جَلَسَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى فُلَانَةَ امْرَأَةٌ قَدْ سَمَّاهَا سَهْلٌ أَنْ مُرِي غُلَامَكِ النَّجَّارَ أَنْ يَعْمَلَ لِي أَعْوَادًا أَجْلِسُ عَلَيْهِنَّ إِذَا كَلَّمْتُ النَّاسَ فَأَمَرَتْهُ فَعَمِلَهَا مِنْ طَرْفَاءِ الْغَابَةِ ثُمَّ جَاءَ بِهَا فَأَرْسَلَتْهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَ بِهَا فَوُضِعَتْ هَاهُنَا فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَيْهَا وَكَبَّرَ عَلَيْهَا ثُمَّ رَكَعَ وَهُوَ عَلَيْهَا ثُمَّ نَزَلَ الْقَهْقَرَى فَسَجَدَ فِي أَصْلِ الْمِنْبَرِ ثُمَّ عَادَ فَلَمَّا فَرَغَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا صَنَعْتُ هَذَا لِتَأْتَمُّوا بِي وَلِتَعْلَمُوا صَلَاتِي

1080. Dari Abu Hazim bin Dinar, bahwasanya ada beberapa orang yang datang kepada Sahal bin Sa'ad As-Saidi, mereka memperdebatkan tentang dari bahan kayu apakah mimbar itu dibuat? Maka mereka menanyakan hal tersebut kepada Sahl, lalu ia berkata, "Demi Allah, sesungguhnya pasti mengetahuinya, dari kayu apakah mimbar itu dibuat. Sungguh Aku melihatnya ketika pertama kali diletakkan, dan pada hari pertama kali Rasulullah SAW duduk di atasnya. Rasulullah SAW pernah mengutus seseorang kepada si Fulanah, seorang wanita yang namanya disebutkan oleh Sahal, katanya, 'Suruhlah budakmu yang tukang kayu itu untuk membuat mimbar untuk aku duduk di atasnya apabila berpidato kepada orang banyak.' Maka wanita itu menyuruhnya. Kayu itu diambil dari daerah Ghabah Tharta' (dekat Madinah). Setelah selesai, dibawanya kepada wanita itu, kemudian dikirim kepada Rasulullah SAW. Maka beliau SAW memerintahkan supaya diletakkan di sini. Aku melihat Rasulullah SAW mengerjakan shalat di atas mimbar itu, bertakbir, lalu ruku' sementara beliau masih di atasnya, kemudian turun dengan pelan-pelan mundur ke belakang, terus sujud dekat mimbar itu. Setelah itu, beliau kembali. Setelah selesai shalat, beliau menghadap kepada orang banyak, lalu bersabda, 'Wahai saudara sekalian! Aku berbuat yang demikian itu tak lain supaya kalian mengikuti aku dan mengetahui shalatku. "(Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا بَدَّنَ قَالَ لَهُ تَمِيمٌ الدَّارِيُّ أَلَا أَتَّخِذُ لَكَ مِنْبَرًا يَا رَسُولَ اللَّهِ يَجْمَعُ أَوْ يَحْمِلُ عِظَامَكَ قَالَ بَلَى فَاتَّخَذَ لَهُ مِنْبَرًا مِرْقَاتَيْنِ

1081. Dari Ibnu Umar RA, bahwasanya Nabi SAW setelah gemuk, Thamim Ad-Darimi berkata kepada beliau, "Inginkah aku buatkan sebuah mimbar untuk anda, yang dapat anda duduk di atasnya, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya." Maka Tamim membuatkan sebuah mimbar yang mempunyai dua anak tangga untuk beliau. " {Shahih: Bukhari)