Shahih Sunan Abu Daud Kitab PENGOBATAN 19. Cara Ruqyah

Posted by Unknown on Rabu, 15 Mei 2013




قَالَ أَنَسٌ يَعْنِي لِثَابِتٍ أَلَا أَرْقِيكَ بِرُقْيَةِ رَسُولِ اللَّهِ قَالَ بَلَى قَالَ فَقَالَ اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَأْسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ اشْفِهِ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

3890. Dari Anas, Dia berkata —maksudnya kepada Tsabit—: "Tidakkah kamu ingin aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah SAW?" Dia menjawab, "Ya, tentu mau." Anas lalu membaca, "Ya Allah ya Tuhan manusia yang berkuasa menghilangkan penderitaan, sembuhkanlah penyakitku, karena Engkaulah Dzat yang memberikan kesembuhan dan tidak ada yang dapat memberikan kesembuhan kecuali Engkau ya Allah. Oleh karena itu, sembuhkanlah dia dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (efek samping). (Shahih: Bukhari)

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عُثْمَانُ وَبِي وَجَعٌ قَدْ كَادَ يُهْلِكُنِي قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْسَحْهُ بِيَمِينِكَ سَبْعَ مَرَّاتٍ وَقُلْ أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ قَالَ فَفَعَلْتُ ذَلِكَ فَأَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مَا كَانَ بِي فَلَمْ أَزَلْ آمُرُ بِهِ أَهْلِي وَغَيْرَهُمْ

3891. Dari Utsman bin Abu Al Ash, dia berkata: Aku datang menghadap Rasulullah SAW, lalu berkata, "Aku menderita sakit yang hampir membunuhku." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Usaplah bagian yang sakit itu dengan tangan kananmu sebanyak tujuh kali dan berdoalah, 'Aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah dari segala kejahatan yang aku rasakan'." Aku pun melakukan hal itu. Seketika itu juga —dengan izin Allah— penyakitku sembuh. Sejak saat itu aku selalu memerintahkan anak dan istriku, seluruh keluargaku, dan tetanggaku, untuk melakukannya. (Shahih: Muslim)

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعَلِّمُهُمْ مِنْ الْفَزَعِ كَلِمَاتٍ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ

وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يُعَلِّمُهُنَّ مَنْ عَقَلَ مِنْ بَنِيهِ وَمَنْ لَمْ يَعْقِلْ كَتَبَهُ فَأَعْلَقَهُ عَلَيْهِ

3893. Dari Abdullah bin Amru bin Al Ash, dia berkata: Rasulullah mengajari orang-orang tentang doa yang dapat menghilangkan rasa takut, "Aku berlindung kepada Allah dengan kalimat-Nya yang sempurna dari murka-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari godaan syetan yang merasuki jiwa manusia." Abdullah bin Umar juga mengajari kalimat tersebut kepada keluarganya dan orang lain. Dia juga menulis kalimat tersebut dan menggantungnya. (Hasan) tanpa redaksi; wa kaana Abdullah.

يَزِيدُ بْنُ أَبِي عُبَيْدٍ قَالَ رَأَيْتُ أَثَرَ ضَرْبَةٍ فِي سَاقِ سَلَمَةَ فَقُلْتُ مَا هَذِهِ قَالَ أَصَابَتْنِي يَوْمَ خَيْبَرَ فَقَالَ النَّاسُ أُصِيبَ سَلَمَةُ فَأُتِيَ بِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَفَثَ فِيَّ ثَلَاثَ نَفَثَاتٍ فَمَا اشْتَكَيْتُهَا حَتَّى السَّاعَةِ

3894. Dari Zaid bin Abu Ubaid, dia berkata: Aku melihat bekas tanda pukulan pada pergelangan kaki Salamah, maka aku bertanya kepadanya, "Apa ini?" Dia menjawab, "Aku terluka saat perang Khaibar." Orang-orang pun berkata, "Salamah terluka." Dia kemudian dibawa menghadap Rasulullah untuk diobati; Rasulullah SAW meniupnya tiga kali. Maka aku tidak lagi merasakan sakit walaupun sesaat." (Shahih: Bukhari)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لِلْإِنْسَانِ إِذَا اشْتَكَى يَقُولُ بِرِيقِهِ ثُمَّ قَالَ بِهِ فِي التُّرَابِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا

3895. Dari Aisyah, dia berkata: Jika ada seseorang mengeluh sakit kepada Rasulullah, maka beliau akan mendoakan ludahnya, lalu dengan ludah itu beliau memegang tanah sambil berdoa, "Debu tanah kami, dengan ludah di antara kami semoga dapat menyembuhkan penyakit di antara kami dengan izin Allah." {Shahih: Muttafaq 'Alaih)

عَنْ خَارِجَةَ بْنِ الصَّلْتِ التَّمِيمِيِّ عَنْ عَمِّهِ أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ ثُمَّ أَقْبَلَ رَاجِعًا مِنْ عِنْدِهِ فَمَرَّ عَلَى قَوْمٍ عِنْدَهُمْ رَجُلٌ مَجْنُونٌ مُوثَقٌ بِالْحَدِيدِ فَقَالَ أَهْلُهُ إِنَّا حُدِّثْنَا أَنَّ صَاحِبَكُمْ هَذَا قَدْ جَاءَ بِخَيْرٍ فَهَلْ عِنْدَكَ شَيْءٌ تُدَاوِيهِ فَرَقَيْتُهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ فَأَعْطَوْنِي مِائَةَ شَاةٍ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ هَلْ إِلَّا هَذَا وَقَالَ مُسَدَّدٌ فِي مَوْضِعٍ آخَرَ هَلْ قُلْتَ غَيْرَ هَذَا قُلْتُ لَا قَالَ خُذْهَا فَلَعَمْرِي لَمَنْ أَكَلَ بِرُقْيَةِ بَاطِلٍ لَقَدْ أَكَلْتَ بِرُقْيَةِ حَقٍّ

3896. Dari Kharijah bin Ash-Shalt At-Tamimi, dari pamannya, dia berkata: Aku menghadap Rasulullah SAW dan menyatakan diri masuk Islam, kemudian aku kembali pulang (setelah Rasulullah menerima Islamnya). Ketika dalam perjalanan pulang, aku melewati sekelompok kaum yang salah seorang di antara mereka sakit gila dan dipasung dengan menggunakan besi. Penduduk setempat berkata, "Kami diberitahukan bahwa saudara kalian ini (paman Kharijah) datang dengan membawa kebaikan, apakah kamu mempunyai obat yang dapat menyembuhkannya?" Aku lalu meruqyahnya dengan surah Al Faatihah, dia pun sembuh." Mereka kemudian memberiku seratus ekor kambing. Setelah itu aku menghadap Rasulullah untuk memberitahukan hal itu. Beliau kemudian berkata, "Apakah hanya itu yang kamu katakan?" —Musaddad berkata dalam riwayat lain, "Apakah kamu mengatakan hal lain selain itu (Al Faatihah)!— Aku menjawab, "Tidak." Beliau pun bersabda, "Ambillah. Banyak orang yang makan penghasilan dari ruqyah yang batil dan menyesatkan, namun kamu telah makan penghasilan dari hasil ruqyah yang haq." (Shahih), Ash-Shahihah, 2027

عَنْ خَارِجَةَ بْنِ الصَّلْتِ عَنْ عَمِّهِ أَنَّهُ مَرَّ قَالَ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ غُدْوَةً وَعَشِيَّةً كُلَّمَا خَتَمَهَا جَمَعَ بُزَاقَهُ ثُمَّ تَفَلَ فَكَأَنَّمَا أُنْشِطَ مِنْ عِقَالٍ فَأَعْطَوْهُ شَيْئًا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ ذَكَرَ مَعْنَى حَدِيثِ مُسَدَّدٍ

3897. Dari Kharijah bin Ash-Shalt, dari pamannya: Dia melewati (suatu kaum)... Perawi berkata: Kemudian dia meruqyahnya dengan membacakan surah Al Faatihah selama tiga hari, pagi dan sore. Ketika sampai pada hari terakhir (hari ketiga) dia mengumpulkan ludahnya kemudian meludahkannya (kepada orang sakit), dia pun sembuh dari sakitnya. Mereka lalu memberikannya sesuatu. Setelah itu dia menghadap Rasulullah. Kemudian perawi menyebutkan makna hadits Musaddad. (Shahih) telah disebutkan pada no. 342 dengan lebih lengkap, dan akan disebutkan lagi pada nomor 3901

رَجُلًا مَنْ أَسْلَمَ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ لُدِغْتُ اللَّيْلَةَ فَلَمْ أَنَمْ حَتَّى أَصْبَحْتُ قَالَ مَاذَا قَالَ عَقْرَبٌ قَالَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرَّكَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

3898. Dari Seorang lelaki, dari Aslam, dia berkata: Aku duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba datang seorang sahabat, ia berkata, "Wahai Rasulullah, pada suatu malam aku disengat sehingga aku tidak bisa tidur sampai pagi hari." Beliau bertanya, "Apa (yang menyengatmu)?'" Dia menjawab, "Kalajengking." Beliau kemudian bersabda, "Jika kamu mengucapkan doa, 'Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah dengan kalimat-Nya yang sempurna dari kejahatan makhluk pada waktu sore' maka tidak akan ada yang bisa mencelakaimu, insya Allah. " (Shahih)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَهْطًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْطَلَقُوا فِي سَفْرَةٍ سَافَرُوهَا فَنَزَلُوا بِحَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ فَهَلْ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ شَيْءٌ يَنْفَعُ صَاحِبَنَا فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ نَعَمْ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْقِي وَلَكِنْ اسْتَضَفْنَاكُمْ فَأَبَيْتُمْ أَنْ تُضَيِّفُونَا مَا أَنَا بِرَاقٍ حَتَّى تَجْعَلُوا لِي جُعْلًا فَجَعَلُوا لَهُ قَطِيعًا مِنْ الشَّاءِ فَأَتَاهُ فَقَرَأَ عَلَيْهِ أُمَّ الْكِتَابِ وَيَتْفُلُ حَتَّى بَرَأَ كَأَنَّمَا أُنْشِطَ مِنْ عِقَالٍ قَالَ فَأَوْفَاهُمْ جُعْلَهُمْ الَّذِي صَالَحُوهُمْ عَلَيْهِ فَقَالُوا اقْتَسِمُوا فَقَالَ الَّذِي رَقَى لَا تَفْعَلُوا حَتَّى نَأْتِيَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَسْتَأْمِرَهُ فَغَدَوْا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرُوا لَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَيْنَ عَلِمْتُمْ أَنَّهَا رُقْيَةٌ أَحْسَنْتُمْ اقْتَسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي مَعَكُمْ بِسَهْمٍ

3900. Dari Abu Said Al Khudri: Sekelompok sahabat melakukan sebuah perjalanan. Suatu saat mereka mampir di daerah orang Arab Badui. Mereka meminta jamuan (makanan dan minuman) kepada penduduk itu, namun permintaan mereka ditolak. Pemimpin daerah tersebut lalu terkena sengatan binatang. Penduduk lalu berusaha mengobatinya dengan berbagai obat, namun tetap tidak berhasil. Salah seorang penduduk kemudian berkata, "Datangilah rombongan yang datang kepada kalian itu, mungkin mereka dapat menyembuhkan pemimpin kita. Lalu —sebagian mereka mendatangi— dan berkata, "Pemimpin kami terkena sengatan. Kami sudah berusaha mengobati dengan segala obat, tetapi tetap tidak berhasil. Apakah diantara kalian ada yang mampu mengobati pemimpin kami?" Salah satu sahabat lalu berkata, "Aku dapat melakukannya. Akan tetapi, karena kalian menolak menjamu kami, maka kalian harus memberikan upah kepada kami." Para penduduk itu kemudian menyediakan kambing yang banyak. Salah satu sahabat lalu mendatangi pemimpin daerah tersebut, kemudian membacakan surah Al Faatihah (sambil menyemburnya), sampai pemimpin itu sembuh. Warga itu pun memenuhi upah yang mereka janjikan. Salah seorang sahabat lalu berkata, "Bagilah kambing-kambing itu." Namun sahabat yang meruqyah pemimpin tersebut berkata, "Jangan lakukan dulu sampai kita mendatangi Rasulullah untuk meminta pertimbangan dari beliau!" Mereka mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan peristiwa tersebut. Rasulullah SAW lalu bersabda, "Darimana kalian belajar ruqyah? Tindakan kalian adalah baik. Berilah aku bagian bersama kalian." (Shahih: Muttafaq 'Alaih)

عَنْ خَارِجَةَ بْنِ الصَّلْتِ التَّمِيمِيِّ عَنْ عَمِّهِ قَالَ أَقْبَلْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْنَا عَلَى حَيٍّ مِنْ الْعَرَبِ فَقَالُوا إِنَّا أُنْبِئْنَا أَنَّكُمْ قَدْ جِئْتُمْ مِنْ عِنْدِ هَذَا الرَّجُلِ بِخَيْرٍ فَهَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ دَوَاءٍ أَوْ رُقْيَةٍ فَإِنَّ عِنْدَنَا مَعْتُوهًا فِي الْقُيُودِ قَالَ فَقُلْنَا نَعَمْ قَالَ فَجَاءُوا بِمَعْتُوهٍ فِي الْقُيُودِ قَالَ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ غُدْوَةً وَعَشِيَّةً كُلَّمَا خَتَمْتُهَا أَجْمَعُ بُزَاقِي ثُمَّ أَتْفُلُ فَكَأَنَّمَا نَشَطَ مِنْ عِقَالٍ قَالَ فَأَعْطَوْنِي جُعْلًا فَقُلْتُ لَا حَتَّى أَسْأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كُلْ فَلَعَمْرِي مَنْ أَكَلَ بِرُقْيَةِ بَاطِلٍ لَقَدْ أَكَلْتَ بِرُقْيَةِ حَقٍّ

3901. Dari Kharijah bin Ash-Shalt At-Tamimi dari pamannya, dia berkata: Kami pulang dari menghadap Rasulullah SAW, lalu kami menginap pada suatu daerah di wilayah Arab. (Penduduknya) lalu berkata, "Kami mendengar bahwa kalian datang dari orang ini (Rasulullah) dengan membawa kebaikan, maka apakah kalian mempunyai obat, karena di antara kami ada yang terbelenggu dengan besi (di pasung lantaran gila). Kami berkata, "Ya." Dia (perawi) berkata: Mereka kemudian menghadirkan orang yang terbelenggu besi itu. Paman Kharijah lalu me-ruqyah-nya dengan surah Al Faatihah selama tiga hari; pagi dan sore. Ketika aku (paman) menyelesaikannya pada hari terakhir (ketiga), aku mengumpulkan ludah-ludahku kemudian aku semburkan kepada si penderita, dia pun sembuh. Kemudian mereka memberiku beberapa ekor kambing, tetapi aku berkata, "Jangan dulu, hingga aku menghadap Rasulullah untuk menanyakannya." Rasulullah lalu bersabda, "Makanlah (ambillah). Banyak orang yang telah memakan hasil ruqyah yang batil, namun kamu telah memakan hasil ruqyah yang benar" (Shahih) telah disebutkan pada hadits nomor 3897

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اشْتَكَى يَقْرَأُ فِي نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَيَنْفُثُ فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ وَأَمْسَحُ عَلَيْهِ بِيَدِهِ رَجَاءَ بَرَكَتِهَا

3902. Dari Aisyah —istri Rasulullah SAW:— Rasulullah jika mengeluh sakit akan membaca surah Al Mu'awwidzatain (Al Falaq dan An-Naas) lalu meniupkannya. Ketika sakitnya bertambah parah, maka akulah yang membacakannya (Al Mu'awwidzatain) dan mengusapkannya dengan menggunakan tangan beliau dengan berharap berkahnya.(Shahih: Muttafaq Alaih)