Shahih Sunan Abu Daud Kitab NIKAH 47. Menggauli Wanita yang Sedang Haid

Posted by Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013




عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ الْيَهُودَ كَانَتْ إِذَا حَاضَتْ مِنْهُمْ امْرَأَةٌ أَخْرَجُوهَا مِنْ الْبَيْتِ وَلَمْ يُؤَاكِلُوهَا وَلَمْ يُشَارِبُوهَا وَلَمْ يُجَامِعُوهَا فِي الْبَيْتِ فَسُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَامِعُوهُنَّ فِي الْبُيُوتِ وَاصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ غَيْرَ النِّكَاحِ فَقَالَتْ الْيَهُودُ مَا يُرِيدُ هَذَا الرَّجُلُ أَنْ يَدَعَ شَيْئًا مِنْ أَمْرِنَا إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ فَجَاءَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ وَعَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا أَفَلَا نَنْكِحُهُنَّ فِي الْمَحِيضِ فَتَمَعَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنْ قَدْ وَجَدَ عَلَيْهِمَا فَخَرَجَا فَاسْتَقْبَلَتْهُمَا هَدِيَّةٌ مِنْ لَبَنٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمَا فَظَنَنَّا أَنَّهُ لَمْ يَجِدْ عَلَيْهِمَا

2165. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, sesungguhnya orang-orang yahudi, apabila istri-istri mereka dalam keadaan haid, mereka mengeluarkannya dari rumah. Mereka tidak makan bersama, tidak menyentuhnya, tidak berhubungan dengannya di rumah. Kemudian Rasulullah SAW ditanya mengenai perilaku yang demikian, maka Allah SWT menurunkan ayat "Mereka bertanya kepadamu tentang haid, maka katakanlah: Haid itu kotoran, oleh sebab itu hendaklah dirimu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci, " sampai akhir ayat. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Berkumpullah dengannya di rumah dan berbuatlah apa saja dengannya, kecuali menggaulinya. " Orang-orang yahudi berkata, "Apa yang diingini oleh laki-laki ini, dalam hal yang menyangkut permasalahan kami, selalu bertentangan dengan kami. "Kemudian datanglah Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr kepada Rasulullah SAW, mereka berdua bertanya kepada Nabi, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang yahudi mengatakan begini dan begini.., apakah kami boleh menikahi wanita (menyetubuhi istri-istri kami) yang sedang dalam keadaan haidh?" Mimik wajah Rasulullah SAW berubah, sampai kami mengira bahwa Rasulullah SAW telah marah, kemudian mereka berdua keluar, dan mereka berdua mengirim hadiah susu kepada Nabi. Rasulullah SAW mengirim utusan kepada kedua orang tersebut, sehingga mereka mengira bahwa Rasullulah SAW tidaklah  marah. "(shahih, Muslim)

عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا تَقُولُ كُنْتُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيتُ فِي الشِّعَارِ الْوَاحِدِ وَأَنَا حَائِضٌ طَامِثٌ فَإِنْ أَصَابَهُ مِنِّي شَيْءٌ غَسَلَ مَكَانَهُ وَلَمْ يَعْدُهُ وَإِنْ أَصَابَ تَعْنِي ثَوْبَهُ مِنْهُ شَيْءٌ غَسَلَ مَكَانَهُ وَلَمْ يَعْدُهُ وَصَلَّى فِيهِ

2166. Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, ia berkata, 'Saya dan Rasulullah SAW pernah tidur berada dalam satu kain, pada saat itu saya dalam keadaan haid, kemudian apabila salah satu anggota badannya terkena darah haid, beliau mencucinya pada bagian yang terkena saja. Apabila baju beliau terkena darah haid, maka beliau hanya mencuci bagian yang terkena saja, kemudian beliau melakukan shalat. " (shahih)

مَيْمُونَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُبَاشِرَ امْرَأَةً مِنْ نِسَائِهِ وَهِيَ حَائِضٌ أَمَرَهَا أَنْ تَتَّزِرَ ثُمَّ يُبَاشِرُهَا

2167. Diriwayatkan dari Maimunah binti Al Harits, sesungguhnya Rasulullah SAW apabila ingin bermesraan dengan istrinya yang dalam keadaaan haid, maka beliau menyuruh istrinya untuk memakai kain, kemudian barulah Rasulullah bermesraan dengannya. (shahih)