Shahih Sunan Abu Daud Kitab MAKANAN 6. Penasakhan Ayat yang Menerangkan Diperbolehkannya Seorang Tamu Memakan Harta Orang Lain

Posted by Unknown on Rabu, 15 Mei 2013



عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ { لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ } فَكَانَ الرَّجُلُ يَحْرَجُ أَنْ يَأْكُلَ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْ النَّاسِ بَعْدَ مَا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فَنَسَخَ ذَلِكَ الْآيَةُ الَّتِي فِي النُّورِ قَالَ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَأْكُلُوا مِنْ بُيُوتِكُمْ إِلَى قَوْلِهِ أَشْتَاتًا كَانَ الرَّجُلُ الْغَنِيُّ يَدْعُو الرَّجُلَ مِنْ أَهْلِهِ إِلَى الطَّعَامِ قَالَ إِنِّي لَأَجَّنَّحُ أَنْ آكُلَ مِنْهُ وَالتَّجَنُّحُ الْحَرَجُ وَيَقُولُ الْمِسْكِينُ أَحَقُّ بِهِ مِنِّي فَأُحِلَّ فِي ذَلِكَ أَنْ يَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَأُحِلَّ طَعَامُ أَهْلِ الْكِتَابِ

3753. Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Setelah turun ayat, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka..." (Qs. An-Nisaa* [4]: 29) seorang lelaki berkeberatan makan di rumah orang lain. Ayat ini lalu dinasakh (dihapus) dengan ayat, (tidak ada dosa bagi kalian) "... makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu... atau sendirian..." (Qs. An-Nuur [24]: 61) Kemudian ada seorang lelaki kaya mengundang seseorang yang masih kerabatnya untuk makan bersama, dia (saudaranya yang diundang) berkata, "Aku benar-benar tidak keberatan untuk makan di rumahnya." Lelaki itupun berkata, "Sesungguhnya orang-orang miskin adalah lebih berhak untuk makan di sini daripada aku. Makanan-makanan ini halal untuk dimakan dengan menyebut nama Allah, begitu juga dengan makanan dari Ahli kitab (juga dihalalkan)." (Hasan Sanadnya)