Shahih Sunan Abu Daud Kitab JENAZAH 55. Mengubur Jenazah Saat Matahari Terbit atau Terbenam

Posted by Unknown on Senin, 13 Mei 2013



عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ قَالَ ثَلَاثُ سَاعَاتٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيهِنَّ أَوْ نَقْبُرَ فِيهِنَّ مَوْتَانَا حِينَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ وَحِينَ يَقُومُ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ حَتَّى تَمِيلَ وَحِينَ تَضَيَّفُ الشَّمْسُ لِلْغُرُوبِ حَتَّى تَغْرُبَ أَوْ كَمَا قَالَ

3192. Dari Uqbah bin Amir, ia berkata: Ada tiga waktu kami dilarang Rasulullah SAW menggunakannya untuk shalat atau mengubur Mayat. Yaitu; ketika matahari baru terbit sampai naik, ketika matahari ditengah (bayangan seseorang tertutup oleh dirinya) di waktu siang sampai bergulir, dan ketika matahari sedang terbenam sampai benar-benar terbenam; —atau demikianlah sabda beliau—. (Shahih: Muslim) Al Ahkam 130.