Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 18. Seseorang yang Mencuri Saat Berkecamuk Perang, Apakah Ia Layak Mendapatkan Hukum Potong?

Posted by Unknown on Jumat, 10 Mei 2013




عَنْ جُنَادَةَ بْنِ أَبِي أُمَيَّةَ قَالَ كُنَّا مَعَ بُسْرِ بْنِ أَرْطَاةَ فِي الْبَحْرِ فَأُتِيَ بِسَارِقٍ يُقَالُ لَهُ مِصْدَرٌ قَدْ سَرَقَ بُخْتِيَّةً فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تُقْطَعُ الْأَيْدِي فِي السَّفَرِ وَلَوْلَا ذَلِكَ لَقَطَعْتُهُ

4408. Dari Junadah bin Abu Umayyah, ia berkata, "Ketika kami bersama Musair bin Arthah dalam sebuah perjalanan laut, lalu kami didatangi oleh pencuri yang dikenal dengan panggilan Misdar. Ia telah telah mencuri seekor unta berleher panjang. Ia (Musair) berkata, 'Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Jangan menghukum potong tangan ketika dalam perjalanan'. " Jika tidak disyariatkan demikian oleh beliau, tentu aku sudah memotong tangan pencuri tersebut." Shahih.