Shahih Sunan Abu Daud Kitab HAJI 80. Umrah

Posted by Unknown on Rabu, 08 Mei 2013




عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَحُجَّ

1986. Diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, ia berkata, "Rasulullah SAW melaksankan umrah sebelum melaksankan haji. " (Shahih, Bukhari)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ وَاللَّهِ مَا أَعْمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَائِشَةَ فِي ذِي الْحِجَّةِ إِلَّا لِيَقْطَعَ بِذَلِكَ أَمْرَ أَهْلِ الشِّرْكِ فَإِنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنْ قُرَيْشٍ وَمَنْ دَانَ دِينَهُمْ كَانُوا يَقُولُونَ إِذَا عَفَا الْوَبَرْ وَبَرَأَ الدَّبَرْ وَدَخَلَ صَفَرْ فَقَدْ حَلَّتْ الْعُمْرَةُ لِمَنْ اعْتَمَرْ فَكَانُوا يُحَرِّمُونَ الْعُمْرَةَ حَتَّى يَنْسَلِخَ ذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ

1987. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Demi Allah, Rasulullah tidak mengumrahkan Aisyah ketika bulan Dzulhijjah melainkan dimaksudkan untuk memutuskan perbuatan kaum musyrik, karena sesungguhnya perbuatan ini (mengharamkan umrah di bulan Dzulhijjah) berasal dari kaum Quraisy dan mereka yang berkeyakinan dengan keyakinan atau kebiasaan kaum Quraisy. Mereka (kaum Qurasiy seringkali berkata "Apabila telah masuk waktu safar, maka diperbolehkan untuk berumrah. Mereka dahulu mengharamkan umrah sampai habisnya bulan Dzulhijjah dan Muharram." (hasan. Muttafaq Alaih), tanpa ada perkataan Ibnu Abbas RA yang berbunyi, "Demi Allah...dan kaum musyrik. "

عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنِي رَسُولُ مَرْوَانَ الَّذِي أُرْسِلَ إِلَى أُمِّ مَعْقَلٍ قَالَتْ كَانَ أَبُو مَعْقَلٍ حَاجًّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَدِمَ قَالَتْ أُمُّ مَعْقَلٍ قَدْ عَلِمْتَ أَنَّ عَلَيَّ حَجَّةً فَانْطَلَقَا يَمْشِيَانِ حَتَّى دَخَلَا عَلَيْهِ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ عَلَيَّ حَجَّةً وَإِنَّ لِأَبِي مَعْقَلٍ بَكْرًا قَالَ أَبُو مَعْقَلٍ صَدَقَتْ جَعَلْتُهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطِهَا فَلْتَحُجَّ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأَعْطَاهَا الْبَكْرَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي امْرَأَةٌ قَدْ كَبِرْتُ وَسَقِمْتُ فَهَلْ مِنْ عَمَلٍ يُجْزِئُ عَنِّي مِنْ حَجَّتِي قَالَ عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تُجْزِئُ حَجَّةً

1988. Diriwayatkan dari Abu bakar bin Abdurrahman, ia berkata, "Telah mengabarkan kepadaku utusan Marwan yang diutus kepada Ummu Ma'qal, dia berkata, 'Dahulu, Abu Ma'qal melaksankan haji bersama Rasulullah SAW. Ketika dia (Abu Maqal) datang, ia (Ummu Maqal) berkata, "Engkau telah mengetahui bahwasanya aku berkeinginan melaksanakan haji bersama Rasulullah SAW, (tetapi aku tidak mempunyai kesempatan), " kemudian keduanya berjalan, sampai keduanya menghadap kepada Rasulullah SAW.' Ummu Ma'qal berkata kepada Nabi, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku wajib melaksankan haji, Abu Ma'qal mempunyai unta,' Kemudian Abu Ma'qal berkata, 'la (istriku) benar, dan aku telah menjadikannya untuk digunakan dijalan Allah SWT (Perang dan jihad).' Nabi SAW bersabda, 'Berikanlah kepadanya (kepada sang istri), dan tunaikanlah haji dengan menggunakan unta tersebut, sesunguhnya haji itu termasuk sabilillah.' Abu Ma'qal memberikannya kepada Ummu Ma'qal, setelah itu, Ummu Maqal berkata, 'Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya aku adalah seorang wanita yang telah berusia lanjut dan dalam keadaan sakit, apakah ada pekerjan lain yang menyamai ibadah hajiku.' Rasulullah SAW menjawab, "Umrah pada bulan Ramadhan dapat menempati posisi haji.'" (shahih), tanpa perkataan wanita "Seorang wanita... hajiku "

أُمِّ مَعْقَلٍ قَالَتْ لَمَّا حَجَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّةَ الْوَدَاعِ وَكَانَ لَنَا جَمَلٌ فَجَعَلَهُ أَبُو مَعْقِلٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأَصَابَنَا مَرَضٌ وَهَلَكَ أَبُو مَعْقِلٍ وَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ حَجِّهِ جِئْتُهُ فَقَالَ يَا أُمَّ مَعْقِلٍ مَا مَنَعَكِ أَنْ تَخْرُجِي مَعَنَا قَالَتْ لَقَدْ تَهَيَّأْنَا فَهَلَكَ أَبُو مَعْقِلٍ وَكَانَ لَنَا جَمَلٌ هُوَ الَّذِي نَحُجُّ عَلَيْهِ فَأَوْصَى بِهِ أَبُو مَعْقِلٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ فَهَلَّا خَرَجْتِ عَلَيْهِ فَإِنَّ الْحَجَّ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأَمَّا إِذْ فَاتَتْكِ هَذِهِ الْحَجَّةُ مَعَنَا فَاعْتَمِرِي فِي رَمَضَانَ فَإِنَّهَا كَحَجَّةٍ فَكَانَتْ تَقُولُ الْحَجُّ حَجَّةٌ وَالْعُمْرَةُ عُمْرَةٌ وَقَدْ قَالَ هَذَا لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَدْرِي أَلِيَ خَاصَّةً

1989. Diriwayatakan dari Ummu Maqal, dia berkata, "Ketika Rasulullah SAW melaksanakan ibadah haji, yaitu haji wada', kami mempunyai seekor unta. Kemudian unta tersebut dijadikan oleh Abu Ma'qal untuk fisabilillah. Setelah itu kami terkena penyakit, dan Abu Ma'qal meninggal setelah melaksankan haji bersama Nabi SAW, kemudian Nabi keluar. Ketika beliau selesai melaksanakan ibadah haji, aku mendatanginya dan Rasulullah berkata, 'Wahai Ummu Ma'qal, apa yang membuatmu tidak berangkat (haji) bersama kami?' Ummu Ma'qal berkata, 'Kami telah siap siap, akan tetapi Abu Ma'qal sakit, kami mempunyai seekor unta, dan Abu Ma'qal telah berwasiat agar dipakai untuk kepentingan fisabilillah,' Kemudian Nabi menjawab, 'Kenapa engkau tidak keluar dengan menggunakan unta itu? sesunguhnya hal itu termasuk kepentingan fisabilillah. Jika engkau tidak dapat melaksanakan haji bersama kami, maka berumrahlah di bulan Ramadhan, karena sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti haji.'" Ummu Ma'qal dahulu pernah berkata, "Haji adalah haji, dan umrah adalah umrah. " Rasulullah SAW telah mengatakan hal seperti itu kepadaku, aku tak tahu apakah hal tersebut hanya khusus untukku. (shahih), tanpa kalimat "Ummu Maqal pernah berkata...

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَجَّ فَقَالَتْ امْرَأَةٌ لِزَوْجِهَا أَحِجَّنِي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى جَمَلِكَ فَقَالَ مَا عِنْدِي مَا أُحِجُّكِ عَلَيْهِ قَالَتْ أَحِجَّنِي عَلَى جَمَلِكَ فُلَانٍ قَالَ ذَاكَ حَبِيسٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَأَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ امْرَأَتِي تَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلَامَ وَرَحْمَةَ اللَّهِ وَإِنَّهَا سَأَلَتْنِي الْحَجَّ مَعَكَ قَالَتْ أَحِجَّنِي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مَا عِنْدِي مَا أُحِجُّكِ عَلَيْهِ فَقَالَتْ أَحِجَّنِي عَلَى جَمَلِكَ فُلَانٍ فَقُلْتُ ذَاكَ حَبِيسٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَحْجَجْتَهَا عَلَيْهِ كَانَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَإِنَّهَا أَمَرَتْنِي أَنْ أَسْأَلَكَ مَا يَعْدِلُ حَجَّةً مَعَكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْرِئْهَا السَّلَامَ وَرَحْمَةَ اللَّهِ وَبَرَكَاتِهِ وَأَخْبِرْهَا أَنَّهَا تَعْدِلُ حَجَّةً مَعِي يَعْنِي عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ

1990. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Sewaktu Rasulullah SAW ingin melaksankan haji, ada seorang wanita yang berkata kepada suaminya, 'Hajikanlah saya bersama Rasulullah SAW dengan untamu.' Sang suami menjawab, 'Tak ada yang dapat saya berikan untuk hajimu.' Kemudian si wanita berkata lagi, 'Hajikanlah aku dengan untamu.' Sang suami menjawab, 'Unta itu khusus untuk kepentingan fisabilillah.' Laki laki tersebut datang menemui Nabi SAW, dan berkata, 'Wahai Rasulullah, istriku menyampaikan salam untukmu, ia meminta kepadaku agar ia dapat haji bersama engkau.' Ia (istriku) berkata, 'Hajikanlah diriku bersama Nabi,' Kemudian aku menjawab, 'Aku tidak punya sesuatu yang dapat kuberikan untuk hajimu.' Ia (sang istri) berkata lagi, 'Hajikanlah aku dengan untamu.' Aku katakan, 'Unta itu hanya diperuntukkan untuk kepentingan fisabilillah.' Kemudian Nabi SAW bersabda, 'Sesungguhnya jika engkau menghajikannya dengan unta itu, maka hal tersebut termasuk fisabilillah.' Sang suami bertanya lagi, 'Sesungguhnya istriku bertanya lagi, "Adakah yang dapat menyamai hajinya bersamamu?'" Kemudian Nabi SAW menjawab, 'Sampaikanlah salam kepadanya, dan kabarkanlah bahwa sesungguhnya hal tersebut menyamai haji bersamaku, -Maksudnya adalah umrah di bulan suci Ramadhan. '"{hasan shahih)

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ عُمْرَتَيْنِ عُمْرَةً فِي ذِي الْقِعْدَةِ وَعُمْرَةً فِي شَوَّالٍ

1991. Diriwayatkan dari Aisyah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW berumrah sebanyak dua kali, yang pertama di bulan Dzulqa'dah, dan yang kedua di bulan Syawal. {shahih)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعَ عُمَرٍ عُمْرَةَ الْحُدَيْبِيَةِ وَالثَّانِيَةَ حِينَ تَوَاطَئُوا عَلَى عُمْرَةٍ مَنْ قَابِلٍ وَالثَّالِثَةَ مِنْ الْجِعْرَانَةِ وَالرَّابِعَةَ الَّتِي قَرَنَ مَعَ حَجَّتِهِ

1993. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Rasulullah SAW melaksanakan umrah sebanyak empat kali, umrah pada saat perjanjian hudaibiyah, yang kedua di tahun berikutnya, yang ketiga dari Ji'ranah, dan yang keempat ketika beliau melaksanakannya berbarengan dengan hajinya (di tahun kesepuluh -penerj.) " (shahih)

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلَّهُنَّ فِي ذِي الْقِعْدَةِ إِلَّا الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ عُمْرَةً زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ أَوْ مِنْ الْحُدَيْبِيَةِ وَعُمْرَةَ الْقَضَاءِ فِي ذِي الْقِعْدَةِ وَعُمْرَةً مِنْ الْجِعْرَانَةِ حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي الْقِعْدَةِ وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ

1994. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah SAW melaksankan umrah sebanyak empat kali, semuanya dilakukan dalam bulan Dzulqa'dah, kecuali umrah yang beliau kerjakan bersama hajinya, yaitu umrah ketika melakukan perjanjian hudaibiyah, atau dari permulaan hudaibiyah, umrah qadha' di bulan Dzulqa 'dah, umrah dari Ji'ranah, ketika beliau membagikan harta ghanimah Hunain pada bulan Dzulqa'dah, dan umrah yang dilakukan berbarengan dengan hajinya. {shahih, Muttafaq Alaih)