Shahih Sunan Abu Daud Kitab HAJI 65. Menjama' (Mengumpulkan) Shalat

Posted by Unknown on Rabu, 08 Mei 2013




عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِالْمُزْدَلِفَةِ جَمِيعًا

1926 - Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah SAW shalat Magrib dan Isya di Muzdalifah dengan cara menjama'nya. (shahih: Muttafaq Alaih)

بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ وَقَالَ بِإِقَامَةٍ إِقَامَةِ جَمْعٍ بَيْنَهُمَا قَالَ صَلَّى كُلَّ صَلَاةٍ بِإِقَامَةٍ

1927 - Dari Ibnu Umar... dengan sanad dan maknanya, ia berkata, "Dengan (mengumandangkan) iqamah demi iqamah dalam menjama' antara kedua shalat. " Pada riwayat lain, "Mengerjakan tiap-tiap shalat dengan iqamah. "Shahih.

بِإِسْنَادِ وَمَعْنَاهُ قَالَ بِإِقَامَةٍ وَاحِدَةٍ لِكُلِّ صَلَاةٍ وَلَمْ يُنَادِ فِي الْأُولَى وَلَمْ يُسَبِّحْ عَلَى إِثْرِ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا قَالَ لَمْ يُنَادِ فِي وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا

1928 - Dari Ibnu Umar... dengan sanad dan matannya, dia berkata, "Dengan satu iqamah untuk setiap shalat, tanpa adzan pada shalat yang pertama, dan tanpa shalat sunnah setiap selesai shalat dari kedua shalat itu. " Pada riwayat yang lain, "Tanpa adzan dalam setiap shalat dari keduanya. " (shahih: Bukhari), tanpa lafazh "Tanpa adzan ... ".

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ الْمَغْرِبَ ثَلَاثًا وَالْعِشَاءَ رَكْعَتَيْنِ فَقَالَ لَهُ مَالِكُ بْنُ الْحَارِثِ مَا هَذِهِ الصَّلَاةُ قَالَ صَلَّيْتُهُمَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْمَكَانِ بِإِقَامَةٍ وَاحِدَةٍ

1929 - Dari Abdullah bin Malik, ia berkata, "Aku shalat Maghrib tiga raka'at bersama Ibnu Umar, dan shalat Isya dua raka'at, lalu Malik bin Haris berkata padanya, 'Shalat apa ini?' Ia menjawab, Aku telah melakukan kedua shalat ini bersama Rasulullah SAW di tempat ini, dengan satu iqamah.'" (shahih) dengan tambahan: 'Tiap-tiap shalat" sebagaimana yang terdapat pada sebelumya.

عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَالِكٍ قَالَا صَلَّيْنَا مَعَ ابْنِ عُمَرَ بِالْمُزْدَلِفَةِ الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِإِقَامَةٍ وَاحِدَةٍ

1930 - Dari Said bin Jubair, dan Abdullah bin Malik, mereka berkata, "Kami melaksanakan shalat bersama Ibnu Umar di Muzdalifah shalat Maghrib dan Isya dengan satu kali iqamah. " (shahih)

عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ أَفَضْنَا مَعَ ابْنِ عُمَرَ فَلَمَّا بَلَغْنَا جَمْعًا صَلَّى بِنَا الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِإِقَامَةٍ وَاحِدَةٍ ثَلَاثًا وَاثْنَتَيْنِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ لَنَا ابْنُ عُمَرَ هَكَذَا صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْمَكَانِ

1931 - Dari Sa'id bin Jubair, dia berkata, "Kami bertolak (dari Arafah) bersama Ibnu Umar, ketika kami sampai di Jam'a kami shalat Magrib dan Isya dengan satu iqamah, tiga dan dua raka'at, selesai shalat, Ibnu Umar berkata kepada kami, 'Begitulah Rasulullah SAW shalat bersama kami di tempat ini.'" (shahih: Muslim), tetapi lafazh "Dengan satu iqamah" janggal, melainkan dengan penambahan "Tiap-tiap shalat", seperti hadits sebelumnya.

سَلَمَةُ بْنُ كُهَيْلٍ قَالَ رَأَيْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ أَقَامَ بِجَمْعٍ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ ثَلَاثًا ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاءَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ قَالَ شَهِدْتُ ابْنَ عُمَرَ صَنَعَ فِي هَذَا الْمَكَانِ مِثْلَ هَذَا وَقَالَ شَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَنَعَ مِثْلَ هَذَا فِي هَذَا الْمَكَانِ

1932 - Dari Salamah bin Kuhail, dia berkata, "Aku melihat Sa'id bin Jubair membaca iqamah di Jam'a, lalu melakukan shalat Maghrib tiga raka'at, kemudian shalat Isya dua raka'at, lalu ia berkata, 'Aku melihat Ibnu Umar melakukannya seperti itu di tempat ini dan ibnu Umar berkata, "Aku menyaksikan Rasulullah melakukan hal itu di tempat ini.'" Hadits shahih: Muslim.

أَشْعَثُ بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَقْبَلْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ مِنْ عَرَفَاتٍ إِلَى الْمُزْدَلِفَةِ فَلَمْ يَكُنْ يَفْتُرُ مِنْ التَّكْبِيرِ وَالتَّهْلِيلِ حَتَّى أَتَيْنَا الْمُزْدَلِفَةَ فَأَذَّنَ وَأَقَامَ أَوْ أَمَرَ إِنْسَانًا فَأَذَّنَ وَأَقَامَ فَصَلَّى بِنَا الْمَغْرِبَ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَيْنَا فَقَالَ الصَّلَاةُ فَصَلَّى بِنَا الْعِشَاءَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ دَعَا بِعَشَائِهِ قَالَ فَقِيلَ لِابْنِ عُمَرَ فِي ذَلِكَ فَقَالَ صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَكَذَا

1933 -Dari Abu Sya'tsa, dia berkata, "Aku bersama Ibnu Umar pernah bertolak dari Arafah ke Muzdalifah, dan ia belum pernah lemah dari membaca takbir, dan tahlil, sampai kami tiba di Muzdalifah, lalu dia mengumandangkan adzan dan iqamah, atau memerintahkan orang untuk mengumandangkan adzan dan iqamah. Lalu ia mengerjakan shalat bersama kami tiga raka'at, lalu menoleh kepada kami dan berkata, 'Shalat!' Lalu kami melaksanakan shalat Isya dua raka'at, dan makam malamnya. " Pada riwayat lain, "Dikatakan kepada Ibnu Umar tentang hal ini, dia berkata, Aku shalat bersama Rasulullah SAW seperti itu.'" {shahih): Tetapi ucapannya, "Ia berkata, 'Shalat'"adalah syaadz, dan yang benar, "Maka dirikanlah " seperti pada dua Hadits sebelumnya, yaitu nomor 1927 dan 1928.

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى صَلَاةً إِلَّا لِوَقْتِهَا إِلَّا بِجَمْعٍ فَإِنَّهُ جَمَعَ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ بِجَمْعٍ وَصَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ مِنْ الْغَدِ قَبْلَ وَقْتِهَا

1934 - Dari Ibnu Mas'ud, dia berkata: Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW shalat melainkan pada waktunya, kecuali shalat di Jam'a, karena beliau menjama' shalat Maghrib dan Isya, dan mengerjakan shalat Subuh pada keesokan harinya sebelum waktunya. (shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ عَلِيٍّ قَالَ فَلَمَّا أَصْبَحَ يَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوَقَفَ عَلَى قُزَحَ فَقَالَ هَذَا قُزَحُ وَهُوَ الْمَوْقِفُ وَجَمْعٌ كُلُّهَا مَوْقِفٌ وَنَحَرْتُ هَا هُنَا وَمِنًى كُلُّهَا مَنْحَرٌ فَانْحَرُوا فِي رِحَالِكُمْ

1935 -Dari Ali, dia berkata, "Tatkala pagi, Nabi SAW memasuki Quzah, lalu berkata, 'Ini Quzah, dan Quzah itu tempat wukuf. Jam'a seluruhnya adalah tempat berdiam (wukuf), aku menyembelih di sini, dan Mina seluruhnya adalah tempat menyembelih, maka sembelihlah di tempat-tempat kalian.'" (Hasan shahih)

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَقَفْتُ هَا هُنَا بِعَرَفَةَ وَعَرَفَةُ كُلُّهَا مَوْقِفٌ وَوَقَفْتُ هَا هُنَا بِجَمْعٍ وَجَمْعٌ كُلُّهَا مَوْقِفٌ وَنَحَرْتُ هَا هُنَا وَمِنًى كُلُّهَا مَنْحَرٌ فَانْحَرُوا فِي رِحَالِكُمْ

1936 - Dari Jabir, Nabi SAW bersabda, "Aku melakukan wukuf di Arafah di tempat ini, Arafah seluruhnya adalah tempat wukuf. Aku berdiam di sini, di Jam'a, dan Jam'a seluruhnya adalah tempat berhenti wukuf, aku menyembelih di sini. Mina seluruhnya adalah tempat menyembelih, dan sembelihlah di tempat-tempatmu. "(shahih: Muslim), telah disebutkan pada nomor 1907 dan 1908.

جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ عَرَفَةَ مَوْقِفٌ وَكُلُّ مِنًى مَنْحَرٌ وَكُلُّ الْمُزْدَلِفَةِ مَوْقِفٌ وَكُلُّ فِجَاجِ مَكَّةَ طَرِيقٌ وَمَنْحَرٌ

1937 - Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda, 'Semua Arafah adalah tempat wuquf seluruh Mina adalah tempat menyembelih, seluruh Muzdalifah adalah tempat berhenti, dan semua jalan luar Makkah adalah sebuah jalan dan tempat penyembelihan. " (hasan shahih.)

عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ كَانَ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ لَا يُفِيضُونَ حَتَّى يَرَوْا الشَّمْسَ عَلَى ثَبِيرٍ فَخَالَفَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَفَعَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ

1938 - Dari Amr bin Maimun, dia berkata, "Umar bin Khaththab berkata, "Orang-orang Jahiliyah biasanya tidak bertolak sampai mereka melihat matahari di atas gunung Tsabir, maka Nabi SAW menyalahi mereka, beliau bertolak sebelum terbit matahari. " (shahih: Bukhari)