Shahih Sunan Abu Daud Kitab HAJI 32. Apa yang Dipakai oleh Orang yang Berihram

Posted by Unknown on Rabu, 08 Mei 2013




عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلَ رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَتْرُكُ الْمُحْرِمُ مِنْ الثِّيَابِ فَقَالَ لَا يَلْبَسُ الْقَمِيصَ وَلَا الْبُرْنُسَ وَلَا السَّرَاوِيلَ وَلَا الْعِمَامَةَ وَلَا ثَوْبًا مَسَّهُ وَرْسٌ وَلَا زَعْفَرَانٌ وَلَا الْخُفَّيْنِ إِلَّا لِمَنْ لَا يَجِدُ النَّعْلَيْنِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ النَّعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا حَتَّى يَكُونَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ

1823 - Dari Ibnu Umar, dia berkata, "Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Apa yang tidak boleh dipakai oleh orang yang berihram?' Beliau menjawab, 'Janganlah memakai baju, kopiah (peci), celana, surban, baju yang di beri wars (tumbuhan yang wangi), Za'faran (wangi), jangan memakai sepatu, kecuali bagi orang yang tidak mendapati sandal, dan siapa yang tidak mendapati sandal maka boleh memakai sepatu, dengan syarat dipotongnya, hingga di bawah mata kakinya.'" (shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَعْنَاهُ

1824 - Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW... maknanya serupa. (shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَعْنَاهُ وَزَادَ وَلَا تَنْتَقِبُ الْمَرْأَةُ الْحَرَامُ وَلَا تَلْبَسُ الْقُفَّازَيْنِ . عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُحْرِمَةُ لَا تَنْتَقِبُ وَلَا تَلْبَسُ الْقُفَّازَيْنِ

1825 - Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW ...maknanya serupa, dengan penambahan "Wanita yang berihram tidak boleh memakai tutup muka (cadar), dan juga tidak memakai sarung tangan. " Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau berkata, "Wanita ihram tidak bercadar dan tidak memakai sarung tangan. " (Shahih)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُحْرِمَةُ لَا تَنْتَقِبُ وَلَا تَلْبَسُ الْقُفَّازَيْنِ

1826. Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau berkata, "Wanita ihram tidak bercadar dan tidak memakai sarung tangan. " (shahih, Bukhari)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى النِّسَاءَ فِي إِحْرَامِهِنَّ عَنْ الْقُفَّازَيْنِ وَالنِّقَابِ وَمَا مَسَّ الْوَرْسُ وَالزَّعْفَرَانُ مِنْ الثِّيَابِ وَلْتَلْبَسْ بَعْدَ ذَلِكَ مَا أَحَبَّتْ مِنْ أَلْوَانِ الثِّيَابِ مُعَصْفَرًا أَوْ خَزًّا أَوْ حُلِيًّا أَوْ سَرَاوِيلَ أَوْ قَمِيصًا أَوْ خُفًّا

1827 - Dari Abdullah bin Umar, dia mendengar Rasulullah SAW melarang wanita yang berihram memakai sarung tangan, cadar, dan memberi wewangian Wars dan Za'faran pada pakaiannya, dan setelah itu wanita bebas memakai pakaian berwarna yang ia suka, yang di celup dengan usfur, atau sutera, atau perhiasan, atau celana, atau baju, atau sepatu. {shahih)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ وَجَدَ الْقُرَّ فَقَالَ أَلْقِ عَلَيَّ ثَوْبًا يَا نَافِعُ فَأَلْقَيْتُ عَلَيْهِ بُرْنُسًا فَقَالَ تُلْقِي عَلَيَّ هَذَا وَقَدْ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَلْبَسَهُ الْمُحْرِمُ

1828 -Dari Ibnu Umar, bahwa ia merasa kedinginan, lalu berkata, "Hai Nafi', lemparkanlah kepadaku pakaian!"Lalu aku lemparkan kepadanya topi, ia berkata, "Engkau melemparkan ini kepadaku, sedangkan Rasulullah SAW melarang orang yang berihram memakainya. "{shahih)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ السَّرَاوِيلُ لِمَنْ لَا يَجِدُ الْإِزَارَ وَالْخُفُّ لِمَنْ لَا يَجِدُ النَّعْلَيْنِ

1829 - Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, 'Celana di pergunakan bagi orang yang mendapati kain, dan sepatu bagi yang tidak mendapati sendal.'" {shahih: Muttafaq Alaih)

عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كُنَّا نَخْرُجُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى مَكَّةَ فَنُضَمِّدُ جِبَاهَنَا بِالسُّكِّ الْمُطَيَّبِ عِنْدَ الْإِحْرَامِ فَإِذَا عَرِقَتْ إِحْدَانَا سَالَ عَلَى وَجْهِهَا فَيَرَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَا يَنْهَاهَا

1830 - Dari Aisyah Ummul Mukminin RA, dia berkata, "Kami keluar bersama Nabi SAW ke Makkah, lalu kami mengusap dahi kami dengan wewangian di saat ihram, dan ketika di antara kami berkeringat, (air keringat itu mengalir ke wajah), lalu Nabi SAW melihat hal ini, tetapi tidak melarangnya. {shahih)

عَبْدَ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ يَعْنِي يَقْطَعُ الْخُفَّيْنِ لِلْمَرْأَةِ الْمُحْرِمَةِ ثُمَّ حَدَّثَتْهُ صَفِيَّةُ بِنْتُ أَبِي عُبَيْدٍ أَنَّ عَائِشَةَ حَدَّثَتْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كَانَ رَخَّصَ لِلنِّسَاءِ فِي الْخُفَّيْنِ فَتَرَكَ ذَلِكَ

1831 - Dari Abdullah bin Umar, bahwa ia memotong sepasang sepatu untuk wanita yang berihram, lalu Shafiyah bin Abu Ubaid bercerita, Aisyah pernah menceritakan bahwa Rasulullah SAW telah memberikan keringanan untuk wanita dalam hal sepatu, lalu ia (Abdullah bin Umar) meninggalkannnya. (hasan)