Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Jenazah Bab 28: Orang yang Menyiapkan Kafannya Sebelum Meninggal Dunia pada Zaman Nabi, Lalu Beliau Tidak Melarangnya

Posted by Unknown on Senin, 29 April 2013





645. Sahl (bin Sa'ad) رضي الله عنه mengatakan bahwa seorang wanita berselendang tenun yang ada tepinya datang kepada Rasulullah. (Lalu Sahl bertanya kepada orang banyak 7/82), "Apakah kalian mengetahui selendang itu?" Mereka menjawab, "Kain belud." Sahl menimpali, "Ya." Wanita itu berkata, "(Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku 7/40) menenun kain itu dengan tanganku, aku datang untuk mengenakannya kepada engkau." Nabi صلی الله عليه وسلم mengambilnya sebagai orang yang membutuhkannya, (lalu beliau mengenakannya). Kemudian beliau keluar kepada kami dan selendang itu dipakainya sebagai sarung. Lalu, si Fulan (dari kalangan sahabat) memandangnya baik-baik (tertarik kepadanya) seraya berkata, "Wahai Rasulullah, kenakanlah kepadaku, alangkah indahnya." (Nabi menjawab, "Ya." Lalu beliau duduk di majelis sekehendak Allah. Kemudian beliau kembali, lantas melipatnya. Sesudahnya beliau mengirimkan kain itu kepada orang tersebut. Maka 3/14) ketika Nabi telah pergi, orang itu dicela oleh sahabat-sahabatnya dengan berkata kepadanya, "Kamu tidak berbuat baik. Nabi mengenakannya karena membutuhkan, kemudian kamu memintanya. Padahal, kamu mengetahui bahwa beliau tidak pernah menolak permintaan." Lelaki itu berkata, "Demi Allah, sesungguhnya aku tidak memintanya untuk aku pakai. Tetapi, aku minta kepada beliau untuk menjadi kafanku." (Dan dalam satu riwayat: "Aku mengharapkan berkahnya ketika dipakai oleh Nabi, mudah-mudahan aku nanti dikafani dengan kain itu pada waktu aku meninggal dunia.") Sahl berkata, "Maka, selimut (selendang) itu menjadi kafannya."