Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 71: Tawadhu' Dan Menundukkan Sayap -- Yakni Merendahkan Diri -- Kepada Kaum Mu'minin

Posted by Unknown on Jumat, 19 April 2013




Nomor: 599

Dari 'lyadh bin Himar رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Sesungguhnya Allah telah memberikan wahyu kepadaku, hendaklah engkau semua itu bersikap tawadhu', sehingga tidak ada seseorang yang membanggakan dirinya di atas orang lain - yakni bahwa dirinya lebih mulia dari orang lain - dan tidak pula seseorang itu menganiaya kepada orang lain - karena orang yang dianiaya dianggapnya lebih hina dari dirinya sendiri." (Riwayat Muslim)

Nomor: 600

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Tidaklah sedekah itu akan mengurangi dari harta seseorang dan tidaklah Allah menambahkan seseorang itu dengan pengampunan melainkan ditambah pula kemuliaannya dan tidaklah seseorang itu bertawadhu' karena mengharapkan keridhaan Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajat orang itu." (Riwayat Muslim)

Nomor: 601

Dari Anas رضي الله عنهbahwasanya ia berjalan melalui anak-anak, kemudian ia memberikan salam kepada mereka ini dan berkata: "Nabi صلی الله عليه وسلم juga melakukan sedemikian." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 602

Dari Anas رضي الله عنه pula, katanya: "Bahwasanya ada seorang hambasahaya wanita dari golongan hambasahaya wanita yang ada di

Madinah mengambil tangan Nabi صلی الله عليه وسلم lalu wanita itu berangkat dengan beliau صلی الله عليه وسلم ke mana saja yang dikehendaki oleh wanita itu." Ini menunjukkan bahwa beliau صلی الله عليه وسلم selalu merendahkan diri. (Riwayat Bukhari)

Nomor: 603

Dari al-Aswad bin Yazid, katanya: "Saya bertanya kepada Aisyah radhiallahu 'anha, apakah yang dilakukan oleh Nabi صلی الله عليه وسلم di rumahnya?" Aisyah menjawab: "Beiiau صلی الله عليه وسلم melakukan pekerjaan keluarganya - yakni melayani atau membantu pekerjaan keluarganya. Kemudian jikalau datang waktu shalat, lalu beliau keluar untuk mengerjakan shalat itu." (Riwayat Bukhari)

Nomor: 604

Dari Abu Rifa'ah yaitu Tamim bin Usaid رضي الله عنه, katanya: "Saya sampai kepada Nabi صلی الله عليه وسلم dan waktu itu beiiau sedang berkhutbah, lalu saya berkata: "Ya Rasulullah, ada seorang yang gharib - asing yakni bukan penduduk negeri itu - datang untuk menanyakan agamanya yang ia tidak mengerti apakah agamanya itu." Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu menghadap kepada saya dan meninggalkan khutbahnya, sehingga sampailah ke tempat saya. Beliau صلی الله عليه وسلم diberi sebuah kursi kemudian duduk di situ dan mulailah mengajarkan pada saya dari apa- apa yang diajarkan oleh Allah padanya. Selanjutnya beliau mendatangi tempat khutbahnya lalu menyempurnakan khutbahnya itu." (Riwayat Muslim)

Nomor: 605

Dari Anas رضي الله عنهbahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلمapabila makan sesuatu makanan, maka beiiau itu menjilati jari-jarinya yang tiga - yakni ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Anas berkata: "Rasulullah bersabda: "Jikalau suapan seseorang dari engkau semua itu jatuh, maka buanglah dartpadanya itu apa-apa yang kotor dan setelah itu makanlah dan janganlah ditinggalkan untuk dimakan syaitan - yang masih bersih tadi. Beiiau صلی الله عليه وسلم juga menyuruh supaya bejana tempat makanan itu dijilati pula. Beiiau bersabda: "Sesungguhnya engkau semua tidak mengetahui dalam makanan yang manakah yang disitu ada berkahnya." (Riwayat Muslim)

Nomor: 606

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم sabdanya:.

"Tiada seorang Nabipun yang diutus oleh Allah, melainkan ia tentu menggembala kambing." Para sahabatnya bertanya: "Dan tuan?" Beiiau صلی الله عليه وسلم menjawab: "Ya, saya juga menggembala kambing itu, yaitu di Qararith. Kambing itu kepunyaan penduduk Makkah." Arti Qararith periksalah dalam Hadis no. 598. (Riwayat Bukhari)

Nomor: 607

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, katanya: "Andaikata saya dipanggil untuk mendatangi jamuan berupa kaki bawah atau pun kaki atas - maksudnya baikpun makanan yang tidak berharga ataupun yang amat tinggi nilainya, niscayalah saya akan mengabulkan undangan itu. juga andaikata saya diberi hadiah berupa kaki atas atau kaki bawah, niscayalah saya suka menerimanya." (Riwayat Bukharj)

Nomor: 608

Dari Anas رضي الله عنهkatanya: "Adalah untanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم itu diberi nama 'Adhba', tidak pernah didahului atau hampir tidak dapat didahului. Maka datanglah seorang A'rab duduk di atas kendaraan yang dinaikinya, kemudian mendahului unta beliau صلی الله عليه وسلم itu. Hal itu dirasakan berat sekali atas kaum Muslimin - yakni kaum merasa tidak senang terhadap kelakuan orang A'rab tadi -A'rab ialah orang yang berdiam di negeri Arab bagian pedalaman. Hal itu - yakni keberatan kaum Muslimin tadi -diketahui oleh beliau صلی الله عليه وسلم, kemudian beliau bersabda: "Adalah merupakan hak Allah bahwasanya tidaklah sesuatu dari keduniaan itu meninggi, melainkan pasti akan diturunkannya," maksudnya bahwa harta atau kedudukan itu jikalau sudah mencapai puncak ketinggiannya dan tidak digunakan sebagaimana mestinya tuntunan agama, pasti akan diturunkan kembali oleh Allah. (Riwayat Bukhari)