RIYADHUS SHALIHIN -Imam An-Nawawi- Bab 17: Kewajiban Mengikuti Hukum Allah Dan Apa-apa Yang Diucapkan Oleh Orang Yang Diajak KeArah Itu Dan Yang Diperintah Berbuat Kebaikan Atau Dilarang Berbuat Keburukan

Posted by Unknown on Jumat, 19 April 2013


Nomor: 168

Dari Abu Hurairah رضي الله عنهkatanya: "Ketika ayat ini turun pada Rasulullah صلی الله عليه وسلم yaitu-yang artinya: Bagi Allah adalah apa-apa yang ada di dalam langit dan apa yang ada di bumi. Jikalau engkau semua terangkan apa-apa yang dalam hatimu alau jikalau engkau semua sembunyikan itu, niscayalah Allah akan memperhitungkan semuanya," sampai akhir ayat.

Dikala itu, maka hal yang sedemikian tadi dirasa amat beratoleh para sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم Mereka lalu mendatangi Rasulullah صلی الله عليه وسلم kemudian mereka berjongkok di atas lutut mereka lalu berkata: "Ya Rasulullah, kita telah dipaksakan untuk melakukan amalan-amalan yang kita semua juga kuat melaksanakannya, yaitu shalat, puasa, jihad dan sedekah. Tetapi kini telah diturunkan kepada Tuan sebuah ayat dan kita rasanya tidak kuat melaksanakannya.

Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu bersabda: "Adakah engkau semua hendak mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh dua golongan ahlul kitab-kaum Nasrani dan Yahudi -yang hidup sebelummu semua ini, yaitu ucapan: "Kita mendengar tetapi kita menyalahi." Tidak boleh sedemikian itu, tetapi ucapkanlah: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan padaMu,ya Tuhan kita, dan kepadaMulah tempat kembali."

Setelah kaum - sahabat-sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم - membaca itu, lagi pula lidah-lidah mereka telah tunduk - tidak bisa bercakap sesuatu, lalu Allah Ta'ala menurunkan lagi sesudah itu ayat - yang artinya:

"Rasul itu mempercayai apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, begitu pula orang-orang yang beriman. Semuanya percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab- kitabNya, dan rasul-rasulNya. Mereka berkata: "Kita tidak membeda-bedakan seorangpun di antara rasul-rasul Allah itu." Mereka berkata lagi: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan daripadaMu, ya Tuhan kita dan kepadaMulah tempat kembali."

Selanjutnya setelah mereka telah melaksanakan sebagaimana isi ayat di atas itu, lalu Allah 'Azzawajalla menurunkan lagi ayat - yang artinya:

"Allah tidak melaksanakan kewajiban kepada seseorang, hanyalah sekedar kekuatannya belaka, bermanfaat untuknya apa-apa yang ia lakukan dan berbahaya pula atasnya apa-apa yang ia lakukan. Ya Tuhan kita, janganlah Engkau menghukum kita atas sesuatu yang kita lakukan karena kelupaan atau kekhilafan - yang tidak disengaja."

Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Benar - kita telah melaksanakan."

"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita beban yang berat, sebagaimana yang telah Engkau pikulkan kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kita."

Beliau bersabda: "Benar."

"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita sesuatu yang kita tidak kuat melaksanakannya."

Beliau bersabda: "Benar."

"Dan berilah maaf dan pengampunan, belas kasihanlah kita. Engkau pelindung kita, maka tolonglah kita terhadap kaum kafirin itu."

Beliau bersabda: "Benar." (Ayat di atas dari surat al-Baqarah 286). (Riwayat Muslim)

Riyadhus Shalihin

-Imam An-Nawawi-